Jakarta, ibu kota Indonesia, adalah salah satu kota metropolitan terpadat di dunia. Sayangnya, popularitas dan pertumbuhan pesat kota ini juga membawa konsekuensi negatif yang serius, terutama dalam hal polusi udara dan polusi lainnya
Situs IQAir menempatkan Jakarta sebagai kota besar dengan udara paling berpolusi nomor dua di dunia.
Situs tersebut menyatakan udara Jakarta tidak sehat.
Dilihat dari situs IQAir pukul 15.32 WIB, Minggu (27/8/2023), indeks kualitas udara Jakarta berada pada angka 160 dengan polutan utamanya ialah PM 2,5.
1. Polusi Udara
Polusi udara adalah salah satu masalah paling mendesak di Jakarta. Kendaraan bermotor, pabrik, dan aktivitas konstruksi menghasilkan emisi gas buang dan partikel berbahaya ke udara. Akibatnya, kualitas udara di Jakarta seringkali berada di level berbahaya bagi kesehatan.
Partikel PM2.5: Partikel kecil ini dapat masuk ke dalam paru-paru dan bahkan aliran darah manusia, menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan bahkan kematian dini.
Ozon Troposfer: Pencemaran udara ini terbentuk dari reaksi kimia antara bahan kimia berbahaya dan sinar matahari. Ozon troposfer dapat menyebabkan iritasi mata dan paru-paru, serta memperburuk masalah pernapasan kronis.
2. Polusi Air
Air bersih adalah aspek penting bagi kehidupan, tetapi di Jakarta, polusi air telah menjadi masalah yang semakin memburuk.
- Sungai Tercemar: Banyak sungai di Jakarta mengalami pencemaran berat akibat pembuangan limbah industri dan domestik. Sungai-sungai ini tidak hanya menjadi tempat penyebaran penyakit, tetapi juga merusak ekosistem air.
3. Sampah