Sangkar tempatku berlindung di kala badai
Harus kutinggalkan pada malam setelah purnama
Meski hanya sementara dan ku 'kan kembali lagi
Rasa benciku pada angin panas tempat itu masih ada
Malam tak berbintang, awan dan polusi pengap
Di balik jendela mobil keriput dan berkualitas buruk
Dengan kecepatan yang terasa lembut, kami bergerak
Tidurku menjadi awal, diayun goncangan mesin dan bensin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H