Lihat ke Halaman Asli

Dimulai dari Hal Kecil Yaitu Tersenyum

Diperbarui: 31 Desember 2022   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: commitmentconnection.com via Pinterest

Senyum adalah ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di bibir atau kedua ujungnya, atau pula di sekitar mata. Ini adalah pengertian senyum jika kita cari pada google. Menurut KBBI senyuman adalah sebuah gerakan tawa ekspresif yang tidak menghasilkan suara untuk menunjukkan rHEADLINE HOTasa senang, gembira, dan sebagainya.

Namun sebenarnya senyum merupakan sebuah simbol emosi yang mana tidak semua orang bisa mengetahui fakta dibalik senyuman seseorang. Beberapa psikolog menyimpulkan bahwa senyum adalah simbol kebahagiaan sejati. Namun setelah melakukan pengamatan ulang, ternyata senyum tidak saja hanya pengungkapan rasa bahagia, bisa saja pengungkapan sebuah emosi, marah tertekan dan perasaan lainnya.

Sebuah senyuman juga dapat mengendalikan bentuk emosi lain agar tersamar. Mengapa hal itu terjadi? Karena bagaimana pun kita tidak bisa menuntut orang untuk memahami kita sepenuhnya. Kita juga tidak bisa selalu membebankan semua emosi kita pada orang lain. Bisa saja mereka juga merasakan hal yang sama atau lebih namun mereka bisa mengendalikannya.

Senyuman sendiri memiliki arti yang banyak dalam mengekspresikan sebuah emosi dalam diri. Entah itu perasaan bahagia, marah, sedih, ketulusan, menutup rasa malu hingga terkadang suatu senyuman adalah suatu budaya formal. Namun saat tersenyum pun kita harus tetap tahu kondisi di mana kita berada. Ada suatu daerah yang mana tersenyum itu bisa dikatakan bodoh atau lebih parahnya lagi menjadi kecurigaan tentang suatu kejahatan.

Mengapa ada manusia yang tetap tersenyum saat perasaannya sedang tidak baik-baik saja? Karena sejujurnya dari pengalaman pribadi, dengan senyuman itu kita bisa lebih mengendalikan diri saat diri akan melampaui batas kemampuan. Seperti saat kita marah, dengan senyuman rasa marah tersebut akan sedikit berkurang dengan sendirinya. Juga saat diri merasa kurang sempurna. Kita akan merasa kelas, terobsesi untuk mendapatkan hal sesuai keinginan. Tapi dengan kita tersenyum, hal ini juga menjadi wujud syukur kita kepada sang pencipta. Hal ini merupakan makna senyuman di luar arti bahwa senyuman juga menandakan kelicikan.

Seperti saat kita melihat drama Korea. Jika kita memperhatikan dengan seksama, banyak orang-orang Korea ketika mereka merasa marah, kecewa, kesal, mereka akan mengungkapkan emosi mereka dengan tertawa sangat keras. Jika orang melihat akan seperti orang depresi. Namun memang senyuman (tertawa) akan meluapkan sebagian emosi dalam diri seseorang.

Senyuman juga membuat kita terlihat lebih muda dan panjang umur. Bagaimana bisa? Karena dengan senyuman dapat mengurangi kerutan pada kening dan pipi yang menyebabkan orang terlihat lebih tua. Dan membuat panjang umur karena dengan tersenyum kita bisa mengendalikan emosi, membuat peredaran darah tetap lancar dan mengurangi risiko kematian dini. Banyak orang yang mereka mempunyai tekanan darah tinggi karena sering marah.

Senyuman juga bisa menjadi sumber kebahagiaan seseorang. Kita sering mendengar bahwa "bahagia adalah kita sendiri yang menciptakan". Bagaimana kita tahu akan dibawa kehidupan kita jika masih saja terlarut dalam kesedihan atau tidak ingin menyudahi kesedihan dalam diri. Jika ingin menyudahi kesedihan yang ada maka bisa kita mulai dari hal kecil, yaitu tersenyum. Meskipun terlihat aneh, kita akan merasa lebih baik dan menghasilkan perasaan positif.

Jadi kita dapat menarik kesimpulan bahwa senyuman bukan suatu hal yang selalu mengungkapkan perasaan bahagia. Boleh-boleh saja kita tersenyum saat sedang tidak baik-baik saja. Karena bagaimanapun itu cara agar kita bisa lebih mengendalikan emosi dan menempatkan emosi pada waktu serta kondisi yang tepat. Dan tidak akan membuat orang bingung saat kita sedang cemberut. Karena hal itu bisa menimbulkan persepsi lain dari orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline