Lihat ke Halaman Asli

Catatan_98

Mahasiswa

Harapan

Diperbarui: 13 Oktober 2022   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

retorika harapan 

dalam memaknai harapan, manusia terlalu berharap penuh pada dunia 

yang selalu mencoba melukiskan warna pada hidup yang terlanjur pekat

semua yang awalnya putih bagai kertas kosong, kini berubah kelam  menjadi kelabu yang begitu pekat,

dan benar adanya, terlalu sulit kalau hanya sekedar menemukan cerah, meski setitik bayang putih sekalipun,

lalu dengan sebab ego kebodohan tetap saja menjadi buta meraba-raba dalam kegelapan,

lalu percaya dengan harapan yang sia sia dan pantas saja kata penyesalan selalu membekas dalam jiwa.

di derasnya hujan membasahi bumi, ku selipkan seutas harapan dari dalam lubuk hati yang mendalam..

dan teruntukmu yang selalu ada luangkan waktumu sebentar saja

untukmu yang selalu aku prioritaskan, 

 aku tidak menerima luka dan aku suka untuk memintamu selalu ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline