Lihat ke Halaman Asli

Seperti Pohon Beringin

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setelah melewati bermacam rintangan serta halangan dan mengutak atik hidup saya akhirnya tahu bahwa:

Kita memangberwarna-warni namun bukan pelangi, kita memang berbeda-beda namun tetap satu tujuan.

semengerti-mengertinya diri ini tentang arti hidup, tetap saja dunia terus mengguncang batin ini. seperti pohon beringin dengan akar yang kuat, dengan batang yang tegak, dengan dahan yang kokoh, dengan daun yang bersemi.

YA, seperti pohon beringin yang meskipun tampak sempurna yang akan selalu diterpa angin kehidupan.

Besar kecilnya bukan masalah yang sebenarnya. Yang terpenting adalah Angin itu akan selalu adadan sadari hal itu.

Saya adalah saya, anda adalah anda, mereka adalah mereka, dan biarkan hidup terus berjalan sesuai dengan kodratnya untuk diri kita. Jangan lupa hiasi kanvas hidup ini dengan kuas anda sendiri, meski angin akan terus datang untuk mengubah ceceran tinta di kanvas demi menambah eloknya lukisan hidup ini. karena hidup bukan untuk diri sendiri, tapi untuk orang lain juga.

Kehidupan kita baru berarti ketika kita membuat kehidupan orang lain berharga dan lebih indah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline