Lihat ke Halaman Asli

Asad Kholilurrahman

Mahasiswa Dan Bercita Menjadi Dosen

Malas Saja Aku Tidak Punya

Diperbarui: 20 Desember 2024   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi, Foto bersumber: id.pngtree

Manusia masa kini adalah manusia yang sibuk. Ditambah lagi dengan kecanggihan yang disuguhkan oleh modernisasi yang masif. Di sekitar kita, dapat dilihat bagaimana orang-orang memiliki kendaraan yang bagus, HP berkualitas terbaik, dan berbagai aplikasi yang memudahkan jalan serta aktivitas hidup kita. Contoh sederhananya adalah belanja online atau menghabiskan waktu dengan aplikasi media sosial seperti TikTok dan YouTube. Sekilas, manusia modern tampak santai, bahkan terlihat seperti menganggur. Namun sejatinya, mereka adalah orang-orang tersibuk di muka bumi ini.

Kita sering bertanya-tanya tentang orang-orang yang menghabiskan hari-harinya bermain TikTok selama berjam-jam, tertawa tidak jelas, atau banyak nongkrong di warkop dan kafe. Apakah ini semua bentuk kesibukan? Menurutku, ini adalah wujud kesibukan manusia modern yang mengisi hari-harinya dengan hal-hal seperti itu. Bahkan seorang pengangguran pun, jika tidak menghabiskan waktunya untuk tidur, akan sibuk dengan media sosial atau geme yang pada akhirnya juga melelahkan pikiran. Coba rasakan sendiri, aktivitas seperti menonton TikTok atau bermain geme dapat membuat otak dan perasaan menjadi lebih rentan terhadap gangguan.

Banyak penelitian menunjukkan dampak buruk media sosial, begadang, atau kebiasaan tidak sehat lainnya terhadap kesehatan mental dan fisik. Sayangnya, kita sering mengabaikan peringatan ini dengan berbagai dalih. Manusia memang memiliki pandangan dan pola hidup yang berbeda-beda. Namun, perlu diingat bahwa kesehatan dan waktu luang adalah aset yang sangat berharga. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memikirkan dengan matang aktivitas apa yang kita lakukan sehari-hari.

Ungkapan “Malas saja aku tidak punya” menunjukkan bahwa kita selalu sibuk dengan sesuatu. Sayangnya, kesibukan tersebut sering kali tidak bermanfaat, tidak menambah nilai dalam hidup, dan tidak meningkatkan pengetahuan kita. Contohnya, kita sibuk menonton TikTok atau video pendek di YouTube dan Instagram, tetapi mengabaikan tugas-tugas penting seperti pekerjaan atau tugas kampus. Akibatnya, kita merasa terdesak dengan pekerjaan yang menumpuk, padahal sebelumnya ada waktu luang yang tidak dimanfaatkan dengan bijak.

Kesibukan tanpa arah ini juga sering memunculkan rasa iri kepada mereka yang telah berhasil melewati masa-masa sulit. Padahal, orang-orang sukses itu juga merasakan pahit dan manis dalam perjuangan mereka. Masalahnya, banyak orang hanya ingin hidup nyaman dan simple tanpa mau berusaha keras untuk mencapainya. Hidup memang menawarkan kenyamanan, tetapi kenyamanan itu sering kali datang setelah melalui proses yang berliku dan membosankan.

Kehidupan di dunia ini kadang seperti “dunia terbalik”. Orang yang sibuk adalah orang yang pengangguran, sementara pengangguran adalah  orang yang bekerja keras. Logika eceknya ini muncul karena pekerja keras cenderung memanfaatkan waktunya secara maksimal, sementara pengangguran menggunakan waktu luangnya untuk bersantai seolah-olah sudah melakukan banyak hal.

Jadi, sibukkan dirimu dengan hal-hal yang bermanfaat, terutama tugas-tugas wajibmu. Jika kamu seorang mahasiswa, fokuslah pada skripsi, makalah, tesis, dan tugas lainnya agar ketika waktu presentasi atau kelulusan tiba, kamu tidak tertekan. Ketenangan dalam hidup sering kali diperoleh melalui proses yang sulit dan membosankan, sementara ketidaktenangan justru sering datang dari kebiasaan yang nyaman dan santai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline