Lihat ke Halaman Asli

Calon Pemimpin Dimasa Hadapan

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1393550859877326735

Sejenak hati bertanya "Seperti apa sih pemimpin dimasa hadapan?" Bangsa Indonesia yang besar penduduknya mencapai 250 juta jiwa lebih yang tersebar diberbagi pulau dari sabang sampai merauke dengan  beragam sosial,budaya,agama menunutut bangsa memiliki seorang pemimpin yang mempunyai banyak kemampuan disegala bidang(a lot of ability in all fields) Politik,Sosial,Budaya dan Hankam

Indonesia adalah bangsa majemuk yang keberagamanya tersimpul dalam semboyan "Bhineka Tunggal Ika" walau berbeda tetap satu,tidak memandang suku,bahasa ataupun warna kulitnya.Atas dasar ini seorang pemimpin mampu mengejawantahkan dalam kehidupan,mempunyai rasa tanggung jawab yang besar,memiliki keberanian dan disiplin tinggi,tentu tidak hanya mahir secara teori namun sudah menghasilkan karya yang bisa dinikmati oleh komponen bangsa.Sehingga tidak ada lagi bahasa "Salah pilih" dalam memilh pemimpinya,bayangkan jika masih ada pernyataan salah pilih maka bangsa indonesia akan merasakanya,korupsi yang sulit diberantas,illegal loging yang makin marak,penipuan,juga masalah kriminal kecil yang lainya.Hal-hal tersebutlah yang membuat negri tidak damai selalu dalam perselisihan,anehnya disadari atau tidak hal itu sedang berlangsung dari dulu hingga kini demi membela sejengkal perut (mengikuti hawa nafsunya).lantas kalau masih meributkan hal diatas kapan kita memikirkan kemajuan negri.

Lalu apa solusinya?

Jika demikian kenapa banyak orang yang haus kekuasaan,bukankah menjadi pemimpin itu berat tanggung jawabnya apakah tidak takut sumpah serapah rakyat akibat perlakuan tidak adil? Ataukah memang sudah mati rasa sehingga ayat-ayat nyata tidak cukup menyadarkan,walau pengadilan dunia bisa lolos ingat pengadilan Tuhan(karma) akan menimpanya dan di akhir kelak akan dihakimi.

Pemimpin dimasa hadapan adalah orang yang mampu membawa negri menuju kemakmuran,toleransi,damai dan sanggup hidup bersama dalam tataran internasional membuka diri inklusif tanpa meninggalkan aturan sebagaimana telah dicita-citakan oleh pendahulunya.Jika kita ingin menguasai dunia maka kita harus mengalahkan dunia itu,yaitu menguasai sains dan tekhnologi.

Memang tidaklah mudah namun juga tidak sulit menjadi pemimpin,selama ada niat yang tulus dalam diri mempersembahkan untuk bangsa dan negara,mempersiapkan mental dan spiritual karena mengharapkan ridho Tuhan semata.Akhirnya berharap kita senantiasa mempersiapkan diri karena kepemimpinan bukanlah milik orang yang punya gelar saja namun kita kaum jelata mempunyai potensi yang sama.


[caption id="attachment_297768" align="alignnone" width="718" caption="Sahabat Sejati"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline