Lihat ke Halaman Asli

Asa Aulia

undergraduate geography student of universitas lambung mangkurat

Ekologi- Sikap Masyarakat dalam Mengatasi Banjir

Diperbarui: 11 Desember 2021   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sinarharapan.co

Bencana banjir merupakan daerah  yang digenangi oleh air, dikalimantan menurut  badan nasional penanggulangan bencana, bencana banjir  sering terjadi di kabupaten tapin, kabupaten banjar, kota banjar baru,kota tanah laut,kota banjarmasin, kabupaten hulu sungai tengah, kabupaten balangan, kabupaten tabalong, kabupaten hulu sungai selatan dan kabupaten batola.

Menurut  bapak jokowi ,Penyebab banjir sendiri dikalimantan disebabkan tingginya curah hujan yang terjadi pada hari berturut-turut yang tidak memberikan kesempatan pada lingkungan untuk menyerap air serta kurangnya daerah resapan air disertai dengan datangnya hujan lebat  ditambah lupan air yang melimpah dari sungai barito.

Pada artikel ini saya akan membahas sikap masyarakat dalam mengadapi masalah banjir. Masalah banjir dikalimantan kerap datang pada musim musim basah, dalam mengatasi baniir, masyarakat memiliki peran penting untuk mejaga secara bersama-sama. partisipasi masyarakat dalam mengatasi banjir biasanya dilakukan secara bertahap yakni mulai dari pencegahan sebelum banjir, penanganan saat banjir dan pemuliahan setelah banjir. 

Saat saya mengamati kabupaten banjar hanya segelintir orang yang peduli dengan lingkungan terutama pada penumpukan sampah, pembuangan sampah sembarangan. 

Penanganan pada saat banjir, masyarakat memberitahukan dan penyebaran informasi mengenai  perkiraan naiknya air, serta masyarakat merancang bantuan peralatan perlengkapan logistik penanganan banjir, adapun pemuliahan saat banjir masyarakat biasanya menggalang dana untuk korban yang terdampak banjir serta dilakukannya perbaikan drainase dan pembersihan lingkungan agar kegiatan sehari hari dapat kembali normal.

Banjir dikalimantan merupakan bencan alam yang sering terjadi hal ini dikarenakan perilaku masyarakat yang masih kurang peduli terhadap lingkungan, hampir setiap tahun terjadi bencana banjir, masyarakat banjar lebih memilih penggalangan dana ketimbang membersihkan lingkungan setelah terjadi banjir, menurut saya penggalangan dana untuk korban banjir kurang efektif karena adanya kemacetan karena kerumunan, yang seharusnya menjaga jarak karena masih dalam masa pandemi, dari pada menggalang dana dijalanan lebih baik membersihkan lingkungan dengan selalu  menjaga dengan begitu banjir dikemudian hari mungkin tidak terjadi lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline