Lihat ke Halaman Asli

Asa Jatmiko

Tuhan menciptakan kita sebagai kreator, bukan tawanan.

Jazz adalah "make somebody happy..."

Diperbarui: 18 Oktober 2015   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tidak ada definisi yang pasti dan menjadi pegangan bagi kritikus musik sekalipun mengenai Jazz. Ada yang mengatakan bahwa jazz adalah musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad 20 dengan akar-akar musik Afrika dan Eropa. Ada juga yang mengatakan bahwa jazz adalah spontanitas dan vitalitas produksi musik dimana improvisasi memainkan peran penting. Ada juga yang mengatakan, kemerduan dan pengungkapannya mencerminkan bagaimana individualitas musisinya.

 

Musisi jazz biasanya mengekspresikan perasaannya yang tak mudah dijelaskan, karena musik ini harus dirasakan dalam hati. “Kalau kau menanyakannya, kau tak akan pernah tahu” begitu menurut Louis Armstrong. Musik yang banyak menggunakan gitar, trombon, piano, trompet, dan saksofon ini didominasi dengan sinkopasi. Yakni penekanan atau aksentuasi pada not-not upbeat (not-not dengan ketukan lemah).

Jakarta International Java Jazz Festival

Jakarta International Java Jazz Festival (JIJJF) adalah festival musik jazz terbesar yang setiap tahunnya diselenggarakan setiap awal bulan Maret di JakartaIndonesia, oleh Java Festival Production sejak tahun 2005. Selain menghadirkan musisi jazz mancanegara maupun dalam negeri, festival ini juga disertai musisi dari genre musik lainnya seperti R&Bsoulreggae. Beberapa musisi terkemuka yang hadir pada ajang tahun 2006 adalah James BrownEarth, Wind & FireEric BenetBubi Chen, dan Angie Stone. Sementara pada tahun 2007, Sergio MendesChaka KhanLisa Ono dan Jamie Cullum adalah para musisi yang dijadwalkan tampil. Menurut situs resmi festival ini, lebih dari 67.000 pengunjung menghadiri festival selama tiga hari pada tahun 2006.

 

Peter F. Gontha adalah orang di balik kemegahan festival jazz. Ia banyak terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan jazz. Ia termotivasi dan terinspirasi dari visi bahwa orang-orang dari seluruh dunia dapat bekerja bersama dalam damai dan harmoni melalui media musik yang indah, ia melihat musik sebagai satu-satunya bahasa internasional, memotong semua hambatan dan membuka hati dan pikiran di mana pun terdengar.

 

Perhelatan Java Jazz tahun 2015 berlangsung pada 6, 7 dan 8 Maret di Jakarta International Expo Kemayoran, dan selalu ditunggu banyak penonton. Di setiap pertunjukan yang dimulai sejak sore hari, di setiap panggung terlihat selalu penuh. Bahkan di beberapa panggung tampak antrian di depan pintu masuk hall, mengular hingga panjang. Seperti saat tampilnya Reza Artamevia, Afgan, kemudian di panggung lainnya ada Richard Bona, hingga di panggung Cakra Khan.

 

Penampilan-penampilan artis dan musisi jazz lainnya, pun tidak kalah memesona para penonton. Dari Indonesia ada Harvey Maleyholo, Ananda Sukarlan Repsody Nusantara, juga penyanyi wanita legendaris seperti Ermy Kulit, Margie Segers, juga Rien Djamain with Adra Karim & Trust Orchestra yang tampil dalam sebuah proyek berjudul “The Ladies of Jazz”.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline