Lihat ke Halaman Asli

Media Bayaran...Katanya

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Selamat malam Cairo dan selamat menyambut subuh Negeri Merah putih.  Melihat fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, perkembangan media yang begitu pesat, apalagi media online yang banyak bermunculan bak jamur dimusim hujan. Bermacam-macam nama media online yang laris dibaca para pengguna Internet, terkadang tanpa berpikir panjang dan langsung menghukumi setelah membacanya. Apalagi dengan adanya Jejaringan sosial seperti Facebook dan Twitter, maka berita yang dikeluarkan oleh media online langsung di share dan ditambah kata-kata hujatan atau pujian.

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada teman-teman media, jujur saja bahwa peran media bagi masyarakat sangat urgen dan sangat dibutuhkan. Karena Media, informasi begitu cepat di terima oleh masyarakat, sehingga tidak ada lagi tampak jauhnya jarak suatu negara. Bahkan hitungan detik bisa diketahui apa yang terjadi di belahan dunia sana.

Sebagai Contoh saya sebutkan kejadian di Mesir, pasca Dekrit Presiden Muhammad Mursi. Maka kekuatan politik Mesir terpecah antara kubu pro dan kontra. Statemen "Fir'aun baru" muncul di media-media Mesir, yang kebanyakan dikuasai oleh mereka yang Kontra dengan Presiden.  Bahkan Demonstran yang jumlahnya hanya ribuan di plintir oleh media setempat dan sangat disayangkan memutar balikan fakta yang terjadi sesungguhnya di lapangan.

Contoh kongritnya adalah kejadian di Istana Kepresidenan yang menewaskan masa pro Mursi dengan Peluru Pistol yang menembus kepalanya, dan penyerangan dengan senjata, bom molotov dan juga Pistol. Dan yang diberitakan oleh Media-Media Mesir kebanyakan adalah Masa Pro Mursi menyerang masa yang Kontra dengan Mursi. Bahkan Sekelompok Oposisi mengeluarkan statemen bahwa Presiden harus bertanggung jawab atas kejadian itu.

Dengan berjalannya waktu, akhirnya dunia semakin tahu siapa pro Revolusi dan Siapa Pengkhianat Revolusi. Siapa pemegang asas Demokrasi dan Siapa yang Anarki. Dan sampai hari ini Kantor Berita di Kota 6 Oktober masih dikepung Masa karena ulahnya memutar balikan Fakta dan menebarkan Fitnah.

Diatas contoh kongkrit yang saya perhatikan sendiri, di Indonesia katanya seperti itu juga, betulkah? Katanya.  Dan jangan salahkan pembaca seandainya semua berita yang diturunkan adalah berita yang tidak sesuai fakta, nanti akhir-akhirnya apa yang di informasikan oleh Media membuat pembaca bertanya-tanya   " jangan-jangan ini ada apa-apa nya?. Bingungkan dan Tidak dipercaya lagi.

Sebagai masyarakat yang bijak mari kita budayakan cara membaca dan menerima Informasi yang sehat, biar tidak mudah sakit, mudah saja rumusnya: Baca, pahami dan Teliti. Jangan Langsung Share aja, apalagi anguk-angguk. Waalhualambishowab

NB:  Come Back  setelah lama vakum karena sok sibuk sendiri. Ini Pandanganku, bagaimana pandanganmu kawan?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline