Indonesia merupakan Negara dengan berbagai keanekaragaman suku, bangsa, adat istiadat, bahasa serta agama. keragaman merupakan anugerah Tuhan yang indah dan patut kita syukuri.
Dalam era demokrasi, perbedaan pandangan dan kepentingan antar warga dikelola sehingga semua aspirasi tersalurkan dengan baik. Demikian pula dalam hal beragama, Negara Indonesia menjamin kemerdekaan setiap umat untuk memeluk agama serta menjalankan ajarannya sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing.
Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia sangat mendukung terciptanya kerukunan antar umat beragama. Namun, konflik serta gesekan social tidak dapat dihindari dan pasti terjadi meskipun dalam skala kecil. Salah satu ancaman terbesar yang dapat memecah belah bangsa adalah konflik yang dilatarbelakangi oleh agama. Konflik agama dapat menimpa berbagai kelompok ataupun mazhab dalam satu agama yang sama atau antar agama.
Untuk mengatasi situasi keanekaragaman yang ada, Negara membutuhkan visi dan solusi yang dapat menciptakan kedamaian dalam kehidupan beragama. Salah satunya yaitu dengan mengedepankan moderasi beragama.
Moderasi beragama atau islam wasathiyah mencoba melakukan pendekatan titik temu yang berada di tengah-tengah dalam melihat ataupun menyelesaikan suatu persoalan. Begitu juga dalam menyikapi sebuah perbedaan, baik perbedaan agama ataupun lainnya. Moderat berarti tidak boleh ekstrem di salah satu, baik itu ekstrem kanan ataupun ekstrem kiri. Islam moderat selalu mengedepankan toleransi dan saling menghargai.
UIN Walisongo dalam mengimplementasikan moderasi beragama telah mendirikan Rumah Moderasi Beragama (RMB). Selain itu, kampus telah mengubah kurikulum yaitu dengan menambah satu mata kuliah baru bernama Islam dan Moderasi Beragama (IMB). Mata kuliah tersebut sudah dilaksanakan sejak awal ajaran baru tahun 2020.
Mata kuliah IMB wajib diambil oleh mahasiswa UIN Walisongo di semester satu. Pengambilan mata kuliah IMB di semester satu ini diibaratkan sebagai fungsi penjaga keamanan di depan perumahan yang bisa menghalang maling masuk ke dalam komplek perumahan. Harapan kedepannya, mata kuliah ini bisa membentengi mahasiswa dari paham-paham radikalisme atau paham-paham lain yang membahayakan. Dengan adanya mata kuliah Islam dan Moderasi Beragama, UIN Walisongo optimis mencetak lulusan yang moderat dan toleran. Kemudian RMB bisa menjadi acuan belajar moderasi beragama bagi lembaga-lembaga lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H