Dan aku pun berhenti untuk mengusahakan cara agar kita kembali bersama; berhenti mengirimimu pesan, berhenti menghubungimu lewat panggilan, berhenti mencari tahu tentangmu melalui orang-orang sekitarmu
Awalnya, hatiku kerap dibuat cemas akan bagaimana kabarmu. Kerap dibuat rindu akan bagaimana kita berbicara, serta bertukar cerita. Kerap dibuat bertanya akan bagaimana hari-harimu tanpa aku; sedihkah? Atau bahagiakah?
Sampai akhirnya, aku sendiri merasa lelah mengejar seseorang yang sengaja menghindar, aku sendiri merasa sia-sia memperbaiki apa yang seseorang ingin hancurkan, aku sendiri merasa terluka menyayangi seseorang yang tak menganggap aku ada,
Sehingga, membiarkan kita menjadi dua orang yang tidak saling mengenal lagi, harus aku lakukan sekarang.
Membiarkan kau merayakan hidupmu yang pastinya jauh lebih baik karena melihat kepergianku, harus aku izinkan sekarang. Dan meminta maaf jika dulu aku pernah berharap sedalam itu padamu, harus aku ucapkan sekarang.
Berbahagialah melebihi saat kau bersamaku (Dulu).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H