Submitted by Aryudha Jaka 1152000322 Untag Surabaya
on mon, 11/07/2023
Setelah pandemi Covid-19 terbengkalainya green house di kecamatan Gondang desa Kebontunggul Kabupaten Mojokerto membuat tanaman toga yang ada didalam greenhouse banyak yang mati karena sudah tidak ter urus dan terbengkalai karena sudah tidak pernah ada warga yang mengurus selama pandemi covid-19. Oleh karena itu saya melakukan pendataan dari alat sensor kelembapan tanah yang terhubung dengan alat fertigasi (penyiraman kabut) dan penyiraman pupuk kompos. Tujuan pendataan saya adalah untuk membagikan informasi kepada warga terutama karang taruna selaku pengurus greenhouse agar mereka dapat melanjutkan dan menjalankan alat sensor kelembapan tanah.
Perekaman data tentukan interval waktu untuk mengumpulkan data kelembapan tanah. Alat sensor biasanya dilengkapi dengan sistem perekaman yang dapat menyimpan data dalam interval waktu tertentu, misalnya setiap jam atau setiap hari. Pastikan alat terhubung dengan sistem perekaman data atau perangkat penyimpanan yang sesuai. Monitoring dan analisis secara teratur periksa dan analisis data kelembapan tanah yang tercatat. Perhatikan perubahan kelembapan tanah seiring waktu, pola harian, serta respons terhadap irigasi atau hujan. Gunakan data untuk memahami kondisi kelembapan tanah dan mengambil keputusan pengelolaan air yang tepat.
Pendataan alat sensor kelembapan tanah membutuhkan perencanaan yang baik, perawatan yang tepat, serta analisis data yang teliti. Dengan melakukan langkah-langkah ini, informasi yang diperoleh dari alat sensor dapat memberikan wawasan yang berharga dalam pengelolaan kelembapan tanah dan penggunaan air yang efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H