Lihat ke Halaman Asli

Sepedaku

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat itu kukayuh sepedaku melewati jalan itu

menuju satu tempat yg selalu aku tahu

tanpa ragu aku terus mengayuh

tak kenal rasa pilu

saat itu

tak terasa sudah kilometer dua puluh

aku terdiam di seberang sebuah warung

yang sangat aku rindu

yah.. warung kelontong itu

haus sudah lenyap saat kuminum

meski tanpa mahkluk itu muncul

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline