Lihat ke Halaman Asli

ARYO PRAMANA AGUNG

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Mahasiswa MMD 523 Melakukan Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Manisan Salak Desa Tamanayu

Diperbarui: 21 Agustus 2023   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Setelah Kegiatan Penyuluhan. Dokpri

Minggu sore, 23 Juli 2023 kelompok MMD 523 melaksanakan program kerja yakni "PENYULUHAN CARA PEMBUATAN SERTA PEMASARAN MANISAN SALAK". Program kerja tersebut berlangsung mulai siang sekitar pukul 13.00 hingga 17.00 WIB yang diikuti oleh BumDes dan  ibu-ibu PKK Desa Tamanayu yang adalah sasaran dari program kerja ini. 

Program kerja pembuatan manisan salak ini dilatar belakangi oleh harga jual salak yang sangat rendah sehingga menurunkan pendapatan dari masyarakat Desa Tamanayu. Melalui survei yang telah dilakukan oleh teman-teman didapati bahwa harga jual salak saat ini adalah sekitar Rp. 2000 hingga Rp. 3000 rupiah. Bahkan Kepala Desa Tamanayu yakni Bapak Abdul Kholiq membenarkan hal tersebut.

"Memang benar harga salak saat ini sudah saat rendah karena adanya panen besar-besaran dari seluruh dusun Tamanayu bahkan se-Kecamatan Pronojiwo yang membuat harga salak sangat rendah. Kemarin juga saya diberitahu harga salak menyentuh harga Rp. 1.800 per kilogram", kata Pak Kholiq selaku kepala desa Tamanayu.

Selain itu dengan melihat banyaknya hasil panen salak yang diberikan cuma-cuma oleh masyarakat sekitar serta hanya ada beberapa hasil olahan salak seperti keripik salak dan selai salak yang sudah banyak beredar di banyak tempat. Alih-alih hanya menguatkan potensi yang telah dijual oleh BumDes mengapa tidak sekalian ciptakan inovasi yang baru yang nantinya akan langsung menaikkan harga olahan salak serta meningkatkan BumDes Tamanayu.

Oleh sebab itu, kami kelompok 523 melalui anggota yang mengambil tema penguatan BumDes sepakat untuk membuat inovasi dari salak. 

"Dengan adanya permasalahan tersebut, kami membuat inovasi olahan dari buah salak berupa manisan salak yang masih belum dijual di Desa Tamanayu ini" tutur kata Figi Kurnia salah satu anggota tema penguatan BumDes.

Setelah melalui berbagai percobaan, bertanya kepada masyarakat dan trial and error maka, dapat dihasilkan olahan manisan salak yang diharapkan dapat meningkatkan nilai salak, tambahan mata pencaharian masyarakat serta produk baru BumDes Tamanayu.

Akhirnya setelah melakukan koordinasi dengan kepala desa, perangkat desa serta ibu-ibu PKK Tamanayu, program kerja pembuatan dan pemasaran manisan salak ini dapat dilaksanakan. Ketika jalannya program kerja ini diikuti secara antusias oleh perwakilan BumDes dan ibu-ibu PKK dimana selama kegiatan berlangsung ibu-ibu PKK aktif dan juga memberikan masukan tentang manisan salak tersebut dan pada akhirnya ibu-ibu PKK dapat membuat manisan salak tersebut dengan baik hingga tahap pengemasan.

Untuk tahap pemasaran sendiri teman-teman juga sudah membuatkan akun sosial media yang nantinya akan digunakan oleh BumDes untuk menjual manisan salak tersebut. 

Setelah kegiatan selesai salah satu ibu-ibu PKK mengatakan bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan baru apalagi manisan salak masih sangat baru dan susah untuk dicari dan berterima kasih atas program yang telah dilakukan oleh teman-teman kelompok mmd 523.

Kegiatan lainnya selain sosialisasi dan pembuatan manisan salak adalah pendampingan dengan BUMDes secara langsung. Terdapat pendampingan berupa pemasaran secara digital, pembuatan profil dan pemasaran di Instagram, dan juga pencatatan keuangan dengan aplikasi dari Bank Indonesia bernama Si Apik. Pendampingan dilakukan bersama dengan pengurus BUMDes.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline