Lihat ke Halaman Asli

Aryni Ayu

Asisten Peneliti

Tips Menulis

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

TIPS MENULIS

Menulis bukanlah hal yang rumit. Menurut Pramoedya Ananta Toer, tulisan lebih tajam dari senjata apapun di dunia ini. Menulis adalah hal paling menyenangkan yang bisa dilakukan. Seseorang bisa mencurahkan segalanya, dari indahnya bangun pagi, sarapan, mendidik murid jika seorang pendidik, bercanda tawa dengan keluarga terdekat, atau hanya sekedar berjalan-jalan melepas penat. Semua orang bisa menulis. Berikut pengalaman sedikit tips menulis yang dirangkum berdasarkan dari beberapa orang pecinta tulisan.

1.Tulislah sesuai keinginan hati

Hati adalah bagian paling jujur dalam anatomi tubuh manusia. Jika pikiran masih terbentur dengan logika dan apa kata orang lain, hati tidak bisa berbohong. Tulislah sesuai keinginan hati. Apapun yang ingin Anda tulis entah itu menyangkut curahan hati, aktivitas hari ini, atau sekedar mengkritisi kehidupan sehari-hari, go a head! Bisa saja tulisan Anda dapat menjadi referensi bagi orang lain, bukankah itu sesuatu hal yang membanggakan?

2.Jangan takut salah!

Ketika seseorang ditanya, mengapa Anda tidak suka menulis? Ah, saya tidak bakat menulis, saya takut salah. Tidak ada gading yang tak retak, tak ada putih tanpa hitam. Orang harus melakukan kesalahan supaya dirinya tahu dimana letak kesalahan dan membenahinya. Tulislah, tidak ada tulisan yang jelek, yang ada hanya tulisan yang tidak pernah dibenahi. Bila orang berusaha mengkritik tulisan Anda, berterima kasihlah, karena berkat kata-kata pedas mereka Anda bisa belajar.

3.Meng-copas tulisan orang lain? Boleh saja!

Well, di era globalisasi yang semakin maju ini memang tidak bisa disalahkan jika praktek plagiasi sudah menjadi biasa di kalangan masyarakat. Baik siswa maupun mahasiswa dan berbagai profesi yang menuntut kehadiran internet di sekitar dunia mereka pasti pernah melakukan praktek meng-copy paste. Hal ini bukan selalu berdampak negatif. Tulisan yang baik adalah tulisan yang telah mengcopy berkali-kali tulisan orang lain untuk ditiru, dimodifikasi, dibenahi, hingga menghasilkan tulisan baru yang lebih baik lagi. Bukankah budaya manusia pun tidak bisa lepas dari meniru-niru kebudayaan orang lain? So, lakukanlah dengan lebih baik.

4.Budayakanlah membaca

Saat ini telah banyak berbagai artikel yang menghadirkan informasi seputar kehidupan manusia dengan lebih singkat dan menarik. Tidak hanya dalam bentuk koran atau majalah, tulisan online kini makin diminati bahkan menjadi trending topic di media sosial. Cobalah untuk banyak membaca, kalau Anda tidak kuat jangan buku dulu, lima artikel saja sudah cukup mengisi pengetahuan Anda. Lalu tulislah sesuatu, dijamin akan menciptakan sebuah pemikiran baru!

5.Lebih baik menambah, jangan dikurangi!

Jika Anda menulis sesuatu yang panjang, dan runtut, jangan pernah memperhatikan kesalahan yang bisa dibuat di tiap kata berikutnya. Yakinlah bahwa apa yang Anda yang Anda tulis adalah istimewa. Jika menurut Anda terlalu panjang, jangan dihapus dulu. Bisa-bisa inspirasi Anda hilang. Lebih baik kelebihan daripada kekurangan kata-kata, bukan begitu?

6.Idolah Anda adalah juri!

Setiap orang selalu punya idola yang dibanggakan. Sesuatu yang membuat diri seseorang selalu bersemangat melakukan segalanya. Jika Anda mengidolakan Marilyn Monroe, atau Taylor Swift, kakek, nenek, ibu, atau ayah, anggaplah bahwa mereka akan selalu melihat tulisan Anda. Berkat mereka juga tulisan Anda akan berjalan seperti air mengalir, merekalah inspirasi Anda. Maka, jangan ragu-ragu untuk mengambil energi positif dari para idola.

7.Buatlah inspirasi sendiri!

Banyak orang mengira inspirasi datang dari tempat yang tenang, sejuk, dan indah, itu adalah benar. Tetapi inspirasi bisa datang dari mana saja. Hati manusia yang sedih atau gembira, bisa saja menuliskan sesuatu. Nelson Mandela yang harus meringkuk di balik penjara di Afrika juga bisa menuliskan pemikiran cerdasnya tentang upaya penghapusan sistem Apartheid. Seorang penulis hanya membutuhkan sebuah ruang untuk menulis, sisanya dari kecerdasan pemikiran.

Selamat menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline