Lihat ke Halaman Asli

Tato

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Wow... Saya selalu terkagum-kagum setiap kali melihat gambar rajah di kulit. Indah, menunjukkan identitas empunya. Tato mengandung misteri, filosofi, maksud, angan dan segudang pemikiran si pemilik. Saya percaya mereka yang merajah kulit tubuhnya adalah orang-orang dengan pribadi tangguh. Yaaa setidaknya mereka memiliki karakter kuat.

Tato masih dipandang negatif oleh mayoritas masyarakat. Anda pasti setuju jika tato identik dengan premanisme, kriminalitas, kejahatan yang membuat orang bergidik ngeri melihat seseorang dengan tato di badannya. Tapi tato adalah seni aktualisasi diri dimana seseorang dituntut untuk selalu konsisten.

Ya.. Tato bukan hal budaya populer yang bisa anda pakai ketika anda suka kemudian dilepaskan begitu trend berakhir.  Tato adalah identitas anda, begitu tulis seorang teman dalam blognya http://t.co/jnK6yXJT. Well, that's right. Anda harus berpikir matang untuk memutuskan merajah tubuh anda. Meski sekilas nampak sederhana, namun merajah kulit tak sesederhana yang anda bayangkan.

You have to be consistent and responsible. Tato adalah keputusan besar, karena efeknya jangka panjang. Anda harus bertanggung dengan keputusan anda ini. Sanksi sosial masih menjadi momok bagi pemilik tato di negeri ini. Meski sudah mulai awam orang memilik tato, namun adat timur belum benar-benar ramah terhadap tato. Bahkan dengan kenyataan bahwa rajah dimiliki juga oleh suku Dayak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline