Lihat ke Halaman Asli

Tavel to GK, Release Stress

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

dear, Friends...
Jenuh dan stress sudah pasti pernah dialami oleh setiap orang. Banyak hal memicu kejenuhan dan stres dalam diri kita.
Pekerjaan, hubungan (relationship) yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, masalah keuangan dan seabrek hal yang kita anggap sebagai "trouble". Beberapa orang menganggap masalah sebagai suatu tahap menuju kedewasaan, ada pula yang menganggapnya sebagai sebuah kutukan. it's all about point of view, hidup itu sendiri hanya soal sudut pandang kok, bagaimana kita menempatkan diri pada suatu sudut untuk melihat sebuah permasalahan kemudian mengambil sikap dan tindakan yang sesuai.
Begitupun saat stres melanda, bagaimana sikap anda setelah mengambil sudut?? Saya punya pengalaman untuk dibagi. Saya bersama sahabat sama-sama mengalami kejenuhan. Masalah-masalah kecil berujung pada keruwetan pikiran sehingga kita tak mampu mencerna dengan baik sikap dan tindakan apa yang akan kita ambil. Efek yang lebih buruk adalah kebuntuan ide. Pekerjaan dan tanggungjawab jadi terbengkalai karenanya.
Rutinitas kami sebagai mahasiswa tingkat akhir memang sedikit di"sibukkan" dengan berpikir soal kelulusan. Saya yakin banyak orang mengalami fase yang sama. Tugas akhir selalu menjadi berat saat situasi semakin "complicated". Maklum banyak godaan diluar tugas akhir yang membuat kami harus berjuang ekstra keras untuk tetap fokus.
Relationship hampir selalu mengawali segalanya. Hubungan yang pada awalnya baik-baik saja berubah menjadi runyam dengan sendirinya, tanpa diduga. Kemudian masalah dengan pihak kampus, dalam hal ini bisa dosen pembimbing maupun birokrasi kampus, teman-teman, baik itu sekampus maupun diluar kampus, keluarga, dan terakhir adalah finansial.
Biasanya kami mencari waktu seharian untuk makan dan berkeliling mall untuk sekedar mengalihkan pikiran. Ya.. berbelanja barang, meski hanya kaos murah, cukup membantu kami melepaskan jenuh. Demikian pula dengan makan. Agenda wisata kuliner memang hampir menjadi ritual wajib bagi setiap orang di era ini. Sayangnya, tak banyak manfaat dari liburan ala kaum urban ini untuk benar-benar mmenghilangkan jenuh dan stress.
Tidak sepenuhnya benar jika ada anggapan berbelanja bisa menghilangkan beban pikiran. Bagi anda yang punya masalah finansial, jangan harap bisa bebas dengan refreshing tipe ini. Anda mungkin perlu mencoba cara kami.
Dua bulan terakhir ini kami sering naik gunung. Eitss.. bukan mendaki gunung ala Pecinta Alam, namun pergi ke salah satu kabupaten di Yogyakarta yang terletak di pegunungan Patuk. Suasana alam dan medan jalan yang menantang membuat kami bisa tertawa lepas, memaki diri sendiri yang tersesat di gang-gang gelap perkampungan masyarakat setempat.
We're lost. Ya.. kami tersesat di rimba gunungkidul meski kami adalah penduduk asli Yogyakarta.
Suasana baru adalah hal mutlak yang diperlukan untuk menghilangkan stress. Di Gunungkidul, bentang alam menawarkan pesona baru yang bisa mengurangi kepenatan. Deretan pepohonan yang berjajar rimbun di Wanagama, sungai Oyo yang membelah pegunungan kapur, warung-warung lesehan, deretan rumah khas Gunungkidul di sepanjang jalan menuju kabupaten ini serta penduduknya yang masih memegang teguh tata krama. Meski jalan menuju kesana termasuk berbahaya, namun wilayah ini menjadi destinasi wisata baru bagi banya orang. Jalan Wonosari merupakan jalur alternatif menuju Solo, Pacitan, Wonogiri, dan kota-kota sejalur lainnya. Tak heran bila banyak kendaraan, baik skala besar amaupun kecil, berlalu lalang di jalur yang penuh dengan tikungan dan tanjakan ini. Medan yang berat ya? Indeed.  Anda akan disambut dengan tanjakan ketika memesuki kawasan ini. Sedikit perjuangan dan konsentrasi tinggi dalam berkendara. Di kanan  kiri jurang menjaga anda dan menawarkan pemandangan bawah gunung yang memukau.
Jangan terlalu berpikir soal resiko atau hal-hal yang tidak mengenakkan jika anda sedang (berniat) liburan. Pikirkan kesenangan dan hal positif lainnya. Ingat! Tujuan anda berlibur adalah mengisi ulang baterai semangat. Happy holiday friends.... Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline