Beberapa waktu yang lalu, penulis dan rekan-rekan guru SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman berkesempatan melaksanakan kegiatan Workshop Digital citizenship bersama Dr. Budi Mulyono, Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Workshop ini diselenggarakan sebagai upaya membekali guru dan tenaga kependidikan pemahaman terkait bagaimana mengelola pembelajaran untuk digital native yaitu murid-murid, khususnya persiapan tahun pelajaran baru.
Berikut beberapa catatan kecil yang penulis susun sebagai refleksi mengikuti kegiatan tersebut. Catatan reflektif ini penulis tujukan sebagai pengingat dan bahan mempersiapkan pembelajaran berbasis digital sebagai salah satu inovasi dan keunggulan sekolah mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman. Sebagai pelengkap, penulis mencoba meramu materi paparan Dr. Budi Mulyono dengan beberapa sumber lain yang terkait. Semoga menjadi inspirasi dan kebaikan untuk semua.
Di era teknologi modern ini, murid hidup dalam dunia yang semakin terhubung secara digital. Internet, media sosial, dan perangkat mobile menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, penting bagi murid SMP, yang notabene remaja untuk memahami konsep dan praktik digital citizenship agar dapat menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab.
Digital citizenship mengacu pada sikap, perilaku, dan kebiasaan yang dijalankan oleh individu dalam lingkungan digital. Bagi murid SMP, memahami dan menerapkan prinsip-prinsip digital citizenship menjadi sangat penting, karena mereka adalah generasi yang tumbuh dan berkembang di tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Pertama-tama, murid perlu menyadari pentingnya etika online. Mereka harus memahami bahwa tindakan mereka di dunia maya memiliki dampak nyata dalam kehidupan nyata. Hal-hal seperti menghormati privasi orang lain, tidak menyebarkan informasi palsu atau merendahkan orang lain, serta menjaga sopan santun dalam komunikasi online merupakan prinsip dasar yang harus dipegang teguh.
Selanjutnya, murid perlu mengembangkan kesadaran tentang keamanan digital. Mereka harus memahami risiko yang ada di dunia maya, seperti penipuan online, peretasan akun, atau penyebaran konten berbahaya. Murid perlu mengamankan akun media sosial mereka dengan kata sandi yang kuat, tidak membagikan informasi pribadi secara sembarangan, dan waspada terhadap ancaman online. Selain itu, mereka juga harus belajar memfilter informasi yang mereka temui dan tidak mudah terpengaruh oleh hoaks atau propaganda.
Sebagai digital citizens yang bertanggung jawab, murid juga diharapkan untuk menggunakan teknologi secara produktif. Mereka dapat memanfaatkan internet dan perangkat digital untuk memperluas pengetahuan mereka, mengembangkan keterampilan baru, dan berkontribusi positif dalam komunitas online. Aktif berpartisipasi dalam forum diskusi yang bermanfaat, membagikan konten yang informatif dan inspiratif, serta menjadi sumber inspirasi bagi orang lain merupakan contoh nyata dari pemanfaatan teknologi yang positif.
Selain itu, murid juga perlu membangun kesadaran tentang keseimbangan digital. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar dapat mengganggu kehidupan nyata, seperti interaksi sosial, kesehatan fisik, dan kegiatan produktif lainnya. Murid perlu belajar mengatur waktu mereka dengan bijak, memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain secara langsung, berpartisipasi dalam kegiatan di luar ruangan, dan menjaga kesehatan fisik dan mental.
Dalam dunia digital yang semakin kompleks ini, menjadi digital citizens yang bertanggung jawab bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang etika online, keamanan digital, penggunaan yang produktif, dan keseimbangan digital, murid dapat menghadapi tantangan yang ada dan membentuk identitas digital mereka dengan positif.
Sebagai murid yang cerdas dan tanggap terhadap perkembangan teknologi, mari kita menjadikan digital citizenship sebagai landasan dalam berinteraksi di dunia digital. Dengan sikap dan tindakan yang bijaksana, kita dapat memanfaatkan teknologi secara positif, menjaga privasi dan keamanan kita sendiri, serta berkontribusi dalam menciptakan lingkungan digital yang inklusif, beradab, dan bermanfaat bagi semua. Ingatlah, kita adalah warga digital, dan tanggung jawab kita dalam menjaga kebaikan di dunia maya adalah tak terpisahkan dari peran kita sebagai warga dunia yang bertanggung jawab.