Lihat ke Halaman Asli

Ary Gunawan

Penikmat Buku, Pecinta Robotika, dan Pemerhati Pendidikan

Qur'anic Scientific, Semangat Baru Fullday School SMP Mugadeta

Diperbarui: 16 Maret 2023   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Workshop Pengembangan FDS SMP Mugadeta (Dok. Pribadi)

SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman Yogyakarta (SMP Mugadeta) menyelenggarakan rangkaian Workshop Pengembangan Full Day School pada Rabu, 15 Maret 2023. Hadir dalam kesempatan ini Abdulah Mukti, M.Pd., Wakil Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Non Formal (Majelis Dikdasmen-PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kegiatan workshop diikuti oleh segenap guru dan tenaga kependidikan dan dilaksanakan setelah kegiatan penilaian tengah semester (PTS) genap sebagai bentuk In House Training (IHT).

Sebelumnya, acara telah dibuka secara resmi oleh Didik Suhardi, Ph.D., Ketua Majelis Dikdasmen-PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Studium General: Tantangan & Peluang Pendidikan Muhammadiyah Era Society 5.0 & VUCA secara daring Selasa (14/03) malam.

Flyer Studium General (Dok. Pribadi)

Dalam kesempatan Studium General ini, Didik Suhardi menyampaikan beberapa highlight Pendidikan Muhammadiyah dan tantangannya. "Pendidikan adalah never ending bussiness, suatu usaha yang tidak pernah selesai karena harus selalu melakukan pembaruan, inovasi dan menghadapi tantangan kemajuan serta kebutuhan masyarakat akan pendidikan pada zamannya. Oleh karena itu, kita dituntut untuk melakukan inovasi." Demikian mengutip Didik Suhardi.

Pendidikan Muhammadiyah dituntut mampu dikelola secara ikhlas dan profesional dengan manajemen yang modern sehingga sekolah Muhammadiyah terus dipercaya masyarakat. Pendidikan Muhammadiyah adalah pendidikan islam yang holistik dan integratif untuk itu adalah sebuah keharusan dilaksanakan melalui Full Day School agar pendalaman materi dengan jam belajar yang sesuai dapat lebih mendalam, khususnya materi Keislaman, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba) sebagai identitas sekolah Muhammadiyah.

Sekolah Muhammadiyah harus mampu berkompetisi dengan sekolah islam lainnya dalam hal kualitas maupun variasi model pendidikan yang dijalani. "Higher Order Thinking Skills (HOTS) menjadi bagian dari pendidikan yang berkualitas harus dibelajarkan di sekolah muhammadiyah. Motivasi belajar murid yang masih kurang harus dicarikan solusi baik dari metodologi maupun konten." Lanjut Didik Suhardi. 

Salah satu kunci kemajun di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 adalah penguasaan teknologi informasi dan Artificial Intelligence (AI). Digitalisasi sekolah menjadi keharusan yang harus dilakukan karena setidaknya ada 3 alasan yaitu: pertama, melalui digitalisasi, manajemen akan semakin murah karena paperless dan efisien. Kedua, melalui digitalisasi, kita dapat mengumpulkan bahan ajar sebagai asisstant learning. Ketiga,  digitalisasi harus dibelajarkan dalam bentuk mata pelajaran misalnya coding dan robotic.

SMP Mugadet Reborn (Dok. Pribadi)

Mugadeta Reborn

Abdulah Mukti bukan orang baru di keluarga SMP Mugadeta. Beliau pernah mengajar di sekolah ini selama enam tahun (2003-2009) sebelum menjalani petualangan lain sebagai Kepala SMP Muhammadiyah 1 dan 2 Depok (2009-2019) serta melanjutkan tugas dakwah pendidikan di Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline