Komunitas Belajar Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPA (MGMP IPA) SMP Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan kegiatan Pendampingan Komunitas Tahap II pada Sabtu, 3 Desember 2022. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk Bimbingan Teknis mengangkat topik Pembelajaran Berbasis Science, Technology, Engineering, and Mathematic (STEM). Dilaksanakan di akhir pekan, kegiatan komunitas MGMP IPA dilaksanakan di luar sekolah untuk penyegaran dan penguatan. Sebanyak 30 peserta guru IPA dari berbagai kapanewon di Sleman terdaftar mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dengan agenda pembukaan, orientasi materi dan pengenalan BBGP DIY. Bertindak sebagai narasumber dalam sesi pembuka adalah Bapak Fathurrahman, Pengembang Teknologi Pembelajaran BBGP DIY yang menyampaikan materi pengenalan BBGP DIY beserta seluruh program Peningkatan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan. Selain itu, narasumber juga menyampaikan harapan besar kepada komunitas belajar MGMP IPA untuk menjadi mitra strategis dalam berkolaborasi dalam peningkatan kompetensi serta implementasi kurikulum merdeka.
"Sebagaimana pesan Kepala BBGP DIY yang sering disampaikan yaitu Jadikanlah BBGP DIY sebagai rumah ketiga guru DIY, setelah rumah pertama adalah keluarga, rumah kedua adalah sekolah. BBGP DIY yang lokasinya di Sleman akan berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk peningkatan kompetensi guru dan berkolaborasi dalam berbagai kegiatan. Insya Allah, fasilitas dan SDM yang ada di BBGP sangat memadai." Demikian mengutip pesan yang disampaikan Fathurrahman.
Materi kedua disampaikan oleh Dr. Sumaryanta, Ketua Kelompok Kerja Pembelajaran BBGP DIY. Dalam paparannya, Sumaryanta menjelaskan perubahan paradigma pembelajaran di kurikulum merdeka yang memberikan kesempatan yang lebih luas bagi guru untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran. Konsep pembelajaran berbasis STEM yang selama ini (dalam kurikulum sebelumnya) dianggap sulit diimplementasikan karena kurangnya waktu dan orientasi pembelajaran yang masih berfokus pada konten, tentunya akan berbeda jika dilaksanakan dalam kurikulum merdeka.
Sumaryanta menyampaikan bahwa pelaksanaan pembelajaran berbasis STEM dapat dilaksanakan dalam beberapa bentuk, diantaranya pembelajaran intrakurikuler (dalam hal ini pembelajaran IPA di kelas), kokurikuler (dalam konteks kurikulum merdeka dapat dilaksanakan sebagai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), maupun ekstrakurikuler yang sesuai.
"Prinsip utama pembelajaran STEM adalah integrasi. Pembelajaran STEM tidak hanya berfokus pada konten, tetapi lebih kepada peningkatan kemampuan problem solving, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Hal ini adalah bekal yang diperlukan murid ke depan." Demikian disampaikan Sumaryanta.
Kegiatan komunitas belajar diakhiri pukul 13.30 WIB. Peserta diarahkan untuk menerapkan pembelajaran STEM dalam kelas untuk semester yang akan datang. Praktik baik yang ada akan difasilitasi untuk sesi berbagi dengan anggota komunitas belajar lainnya. Kegiatan komunitas belajar MGMP IPA SMP Kabupaten Sleman secara daring juga akan kontinyu dilaksanakan melalui Platform Merdeka Mengajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H