Lihat ke Halaman Asli

Ary Gunawan

Penikmat Buku, Pecinta Robotika, dan Pemerhati Pendidikan

Pendidikan IPA Terpadu, Harus Bisa!

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Pendidikan tidak sebatas mencari pengetahuan. Lebih jauh lagi, pendidikan adalah proses membangun pengetahuan itu sendiri.” (Dr. Haryanto, M.Pd.)

Pendidikan IPA Terpadu merupakan produk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang tidak lain melaksanakan amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan hanya dikhususkan untuk siswa jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pendidikan IPA Terpadu (integrated science) sebagaimana telah diterapkan di negara-negara Barat, mencoba menggabungkan, memadukan dan mengintegrasikan pembelajaran IPA dalam satu kesatuan yang utuh. Dengan pengimplementasian pembelajaran IPA Terpadu ini, diharapkan materi-materi IPA yang terpisah-pisah dalam beberapa bidang studi, yakni Fisika, Kimia, dan Biologi dapat diajarkan secara terpadu dan menyeluruh dalam satu bidang studi, IPA Terpadu.

Efisien dan Efektif

Model pembelajaran IPA Terpadu memungkinkan terjadinya proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang lebih efisien dan efektif. Mengapa demikian? Karena dengan pembelajaran IPA Terpadu, materi-materi tidak akan saling tumpang tindih antara satu dengan yang lain sebagaimana apabila diajarkan secara terpisah-pisah. Selain itu, waktu pembelajaran dapat dihemat untuk kegiatan lapangan, misalnya praktikum.

Meningkatkan Minat dan Motivasi

Model pembelajaran IPA Terpadu akan mempermudah dan memotivasi peserta didik untuk memahami konsep pengetahuan secara menyeluruh. Peserta didik diajak berpikir luas dan analitik untuk menelaah suatu tema IPA secara terpadu dari berbagai perspektif, baik Fisika, Kimia, atau Biologi dan mempelajari keterkaitan antara satu dengan yang lain. Tema-tema yang diangkat haruslah tema-tema yang langsung berhubungan dengan kehidupan keseharian sehingga peserta didik mampu mengambil makna dari pembelajaran tersebut.

Beberapa Kompetensi Dasar dapat dicapai sekaligus

Model pembelajaran IPA Terpadu dapat menghemat waktu, tenaga dan sarana, serta biaya pendidikan. Hal ini dikarenakan pembelajaran beberapa kompetensi dasar dapat diajarkan sekaligus. Langkah-langkah pembelajaran dapat disederhanakan karena adanya proses penggabungan beberapa materi yang berkaitan satu dengan yang lain meskipun dari perspektif IPA yang berbeda.

Bagaimana pelaksanaan IPA Terpadu saat ini? Setelah sekian tahun berjalan, kenyataan menunjukkan bahwa pembelajaran IPA Terpadu belum sepenuhnya dapat diimplementasikan. Masih banyak kelemahan yang ada di lapangan. Pusat Kurikulum Depdiknas (2008), menyebutkan beberapa kelemahan pelaksanaan IPA Terpadu, diantaranya:

(a)Aspek guru

Guru harus berwawasan luas,memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal,rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi.

(b)Aspek peserta didik

Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya.

(c)Aspek sarana dan sumber pembelajaran

Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi,

(d)Aspek kurikulum

Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target penyampaian materi).

(e)Aspek penilaian

Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan.

(f)Suasana pembelajaran

Pembelajaran terpadu berkecenderungan mengutamakan salah satu bidang kajian dan ‘tenggelam’nya bidang kajian lain.

Akhirnya, terlepas dari sekian banyak kelemahan yang ada, Pendidikan IPA Terpadu adalah pilihan tepat model pembelajaran IPA untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kelemahan-kelemahan yang ada adalah tantangan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Sinergitas antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci keberhasilan program pendidikan nasional.

IPA Terpadu, Harus Bisa!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline