Lihat ke Halaman Asli

aryavamsa frengky

A Passionate and Dedicated Educator - Dhammaduta Nusantara

Cara Efektif Mengajari Anak Membaca Sejak Usia Dini

Diperbarui: 12 Mei 2024   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi membaca buku (Sumber: shutterstock)

Minggu lalu penulis mendapatkan workshop yang sangat bermanfaat yang disampaikan oleh pendidik yang telah belasan tahun mendalami metode tertentu Montessori dalam menstimulasi murid usia dini untuk dapat membaca, menulis dan berhitung.

Menstimulasi anak di usia dini untuk mengenal tentang huruf dan angka sangat penting guna membangun motivasi belajar mereka kelak di pendidikan dasar formal. 

Seringkali penulis mendapatkan pandangan para pendidik usia dini untuk khawatir mengenalkan huruf dan angka kepada peserta didik lantaran dianggap dapat mengurangi waktu para murid untuk bermain dan berdinamika di usia mereka.

Pandangan ini berdampak sangat fatal terhadap para murid yang kelak melanjutkan ke pendidikan dasar yang formal dimana huruf dan angka menjadi konsumsi mereka setiap hari.

Untuk itu guru pendidikan usia dini tetap perlu melakukan stimulasi yang tepat yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi psikologi anak di usia dini. Teknik atau metode yang tepat ini dapat membantu para murid usia dini memahami makna huruf dan angka dengan gembira tanpa paksaan.

Bagaimana teknik yang diajarkan dengan pendekatan metode khusus? 

Hal utama yang mendasari teknik ini adalah pentingnya memahami perkembangan murid khususnya perkembangan sensori atau penginderaan para murid dan perkembangan motorik atau koordinasi sensori menjadi sebuah gerak.

Murid perlu dideteksi sejak awal terkait sensori dan motorik ini. Cara mendeteksinya dapat dilakukan dengan beragam kegiatan "Practical Life" atau kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan oleh para murid, seperti saat mereka makan, menggunakan sepatu, membawa tas sekolah, bermain sendiri, bermain bersama teman, mandi, buang air kecil dan besar, tidur, bercerita dan lainnya.

Pembelajaran yang dirancang yang menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, dimana murid terlibat dalam pembelajaran. Murid tidak hanya mendengarkan guru berbicara, namun juga murid diijinkan untuk melakukan kegiatan yang mendukung pembelajaran seperti bernyanyi, bergerak, meniru, membuat sesuatu, bercerita dan aktivitas lainnya.

Setelah guru memahami perkembangan sensori dan motorik para murid, guru dapat melakukan pendekatan yang berbeda terhadap kelompok muridnya. Pendekatan yang berbeda ini artinya dalam satu kelas, guru mengajarkan dengan proses yang berbeda-beda antar kelompok murid yang disesuaikan dengan perkembangan sensori dan motoriknya. 

Jika ada beberapa murid yang telah berkembang baik dalam sensori dan motoriknya maka mereka dikelompokan bersama dan diberi proses yang sama dalam untuk proses mengenal huruf dan angka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline