Lihat ke Halaman Asli

aryavamsa frengky

A Passionate and Dedicated Educator - Dhammaduta Nusantara

Mencari Ketenangan Berbuah Ketegangan

Diperbarui: 28 April 2023   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Freepik.com

Tahun 2000 silam, penulis mengikuti sebuah pelatihan mental berupa meditasi Vipassana (ada kemiripan dengan mindfulness Meditation) yang diselenggarakan oleh sebuah lembaga internasional bernama Vipassana Meditation yang dirintis oleh seorang Burma bernama Sayagyi U Ba Khin (www.dhamma.org). Pelatihan ini sangat unik dan terukur serta juga syarat dengan keluhuran yang dapat dirasakan dari awal hingga latihan selesai. Lama latihan 10 hari di tambah hari di hari ke-11.

Selama 10 hari peserta berlatih untuk bermeditasi duduk, jalan, berbaring, serta melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, makan, mencuci dan lainnya. 

Peserta dilarang untuk berbicara dengan peserta lain, peserta hanya diijinkan untuk bertanya kepada asisten guru yang membimbing di sesi tanya jawab, dan tidak ada sesi diskusi. Pertanyaan dalam sesi tanya jawab pun diarahkan kepada pertanyaan teknik meditasi bukan terkait filosofi atau teori meditasi.

Untuk mengikuti kegiatan ini peserta dapat mendaftar secara online atau ke nomor kontak yang disediakan di laman yang ada. Peserta tidak membayar apapun, peserta cukup daftar dan kemudian disesuaikan dengan kuota yang tersedia. 

Pendaftaran sebagai peserta tidak memiliki syarat-syarat khusus bahkan tidak mengharuskan beragama tertentu. Kegiatan ini betul-betul umum dan universal tidak terbatas pada usia, ras, golongan, agama dan budaya apapun.

Tidak heran ketika dalam kegiatan pelatihan ini, peserta terlihat beragam bahkan banyak juga peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari negara lain. Pelatih atau asisten guru pun berasal dari luar negeri, mereka terpilih karena ketekunannya berlatih lebih dari 5 hingga 15 tahun lebih.

Pemilihannya pun bukan karena indeks prestasi atau prestasi tertentu namun guru utama -- mendiang S.N. Goenka secara seksama dilihat dari perilaku, ketekunan dan praktek yang dilakukan oleh murid beliau.

Penulis berkesempatan mengikuti pelatihan ini sejak tahun 2000 lalu, dan setelah berkesempatan ikut kegiatan ini, penulis mendapat sebutan sebagai siswa lama atau old student. 

Sebagai old student, kami mendapat kesempatan untuk berdonasi uang setelah merasakan manfaat dari meditasi ini, di hari ke-11 atau setelahnya. Namun jika belum menuntaskan meditasi hingga hari ke-11, donasi sebesar berapapun tidak diterima oleh panita (yang kesemuanya adalah old student). Keluhuran ini dipegang penuh lewat tradisi atau budaya oleh organisasi ini. 

Satu lagi bahkan untuk tiket asisten guru, fee asisten guru yang mengajar pun ini sering sekali dibayar oleh asisten guru sendiri, mereka sering menolak diberi fee dan juga tiket akomodasi mereka. Sungguh langka dan penuh dengan nilai-nilai luhur yang ditanamkan.

Suatu saat penulis meniatkan diri untuk membantu kegiatan pelatihan Vipassana ini sebagai dhamma worker (pelayan pelatihan) yang bertugas untuk membersihkan tempat meditasi, menyiapkan makanan, membangunkan peserta, membersihkan kamar mandi, dan lainnya termasuk bermeditasi bersama peserta. Penulis menemukan suatu kejadian yang membuat penulis menyadari makna meditasi yang lebih mendalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline