Bencana alam tidak dapat diprediksi kedatangannya, tidak dapat dicegah, serta tidak bisa ditolak. Bencana alam merupakan peristiwa yang dapat menganggu aktivitas masyarakat dimana hal tersebut dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi resiko bencana salah satunya pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana disebutkan bahwa upaya pengurangan resiko bencana harus dimasukkan kedalam program pembangunan termasuk bidang pendidikan. Upaya konkrit yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan kegaiatan siaga bencana meliputi ; Pendidikan publik, emergency planning, sistem peringatan dini bencana dan mobilisasi sumberdaya.
Penerapan Sekolah Siaga Bencana (SSB) adalah bagaimana upaya sekolah dalam membangun kesiapsiagaan terhadap bencana dengan menumbuhkan kesadaran seluruh unsur-unsur pada bidang pendidikan baik secara individu maupun kolektif di sekolah dan lingkungan sekolah sebelum, saat maupun setelah bencana terjadi. Untuk mewujudkan sekolah siaga bencana perlu adanya pemahaman dan keterampilan dari setiap kompenen sekolah seperti siswa, guru, anggota komunitas sekolah serta komunitas lingkungan sekolah.
Oleh karena itu Mahasiswa KKN Undip mengadakan sosialisasi penerapan Sekolah Siaga Bencana (SSB) Gempa Bumi dan apa saja yang harus dilakukan apabila terjadi bencana gempa bumi. Sosialisasi dilakukan pada pada hari Senin 24 Januari 2022 di SDI Al-Amanah Kabupaten Bandung yang diikuti oleh siswa dan siswi kelas 5 SDI Al-Amanah.
Materi yang disampaikan pada kesempatan kali ini, Mahasiswa KKN Undip memaparkan mengenai apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan pada saat terjadinya gempa bumi dalam mewujudkan SSB seperti bagaimana melindungi diri, benda apa saja yang perlu dijauhi, dan bagaimana melakukan evakuasi diri.Agar materi yang disampaikan mudah untuk dipahami oleh siswa SDI Al-Amanah, mahasiswa menyampaikan materi dengan media berupa poster berisikan langkah yang mudah untuk dipahami dan juga mengajak siswa SD mempraktikan apa saja yang perlu dilakukan apabila gempa bumi benar-benar terjadi. Setelah sosialisasi dilakukan, poster juga disimpan di tempat yang mudah dilihat oleh seluruh komponen sekolah.
Adanya sosialisasi penerapan Sekolah Siaga Bencana (SSB) ini mendapatkan respon yang positif dari kepala sekolah dan guru-guru SDI Al-Amanah. Siswa juga terlihat antusias pada saat mendapatkan materi terkait SSB. Harapan dengan diadakannya sosialisasi ini agar SDI Al-Amanah dapat membangun budaya siaga terhadap bencana alam gempa bumi dan dapat disebarluaskan pengetahuan kebencanaan kepada masyarakat sekitar melalui jalur pendidikan sekolah.
Penulis : Arya Yudistira
Dosen Pembimbing :Dr. Khairul Anam S.Si, M.si
Lokasi KKN : SDI Al-Amanah, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H