Semalam, selesai pertandingan Galatasaray versus Real Madrid, Didier Drogba dan Jose Mourinho saling menyapa hangat dan berpelukan cukup lama. Bagi saya, momen tersebut adalah momen yang begitu berkesan, yang mengingatkan saya pada kebersamaan mereka saat membela Chelsea sepanjang 2004-2007. Momen yang bercerita banyak tentang kerja keras dalam kebersamaan. Tahun-tahun itu adalah tahun terbaik sepanjang sejarah Chelsea, bahkan semenjak klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu berdiri separuh abad silam. Mou dan Drogba -meskipun tidak pernah sekalipun mempersembahkan gelar UCL bagi The Blues sepanjang kebersamaan mereka- telah membuat Stamford Bridge semarak dengan kemenangan dan menjadi salah satu fokus perhatian penikmat bola dari seluruh dunia. Chelsea pada era Mourinho layak disebut ‘generasi emas’ The Blues, penyempurna generasi sebelumnya saat dibawah asuhan Ruud Gullit, yang memelopori ‘sepakbola seksi’ yang anti hit & run didataran Britania Raya. Dan Drogba, bersama Frank Lampard, John Terry, Petr Cech, Joe Cole, Michael Essien serta Richardo Carvalho adalah bagian dari generasi emas tersebut. Saya berani bertaruh, jauh didalam hati Mou, walaupun bersama Porto dan Inter ia berhasil merengkuh trofi Champions League, namun passion dan kebahagiaan pelatih berkebangsaan Portugal ini sejatinya ada di Stamford Bridge. Di bond kebanggaan London Barat itulah, bukan di Porto, Inter atau sekarang, Real Madrid, Mou secara riil membangun sebuah bangunan tim yang berhasil dan berkarakter. Dan momen saat Mou berpelukan cukup lama dengan Drogba tadi malam, secara non-verbal menyiratkan secara jelas betapa Mou masih terkesan dan terkenang dengan suka-duka selama bekerja di Stamford Bridge. “Fans ingin dia kembali, dan diapun masih mencintai Chelsea. Saya rasa dia tidak akan menolak Chelsea dan begitupun sebaliknya.” ucap Drogba, sebelum leg pertama quarter final UCL 2013 antara Gala dan El Real di Santiago Bernabeu, sebagaimana dilansir oleh harian Guardian.
foto www.corazonblanco.com
Apakah Mou akan kembali ke Stamford Bridge ? Apakah Mou akan kembali untuk mengembalikan kejayaan The Blues di ajang Premiere League maupun UCL ? Jika Chelsea berhasil menduduki peringkat 4 besar Premiere League musim ini, jika Roman Abramovich bersedia untuk merogoh brankasnya lebih dalam, dan jika Frank Lampard diperpanjang kontraknya oleh klub, bukan tidak mungkin mantan asisten Sir Bobby Robson saat menangani blaugrana ini akan kembali ke London. Walaupun, misalnya El Real berhasil memenangkan trofi UCL tahun ini. Alasannya, karena Mou masih mencintai Chelsea. Momen pasca quarter final yang begitu hangat di Istanbul antara Jose Mourinho dan mantan anak asuhnya, Didier Drogba, jelas menyiratkan hal tersebut.(aea)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H