Lihat ke Halaman Asli

Brebes

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

BREBES

(Hanya Sebuah Catatan Kecil)

Oleh : Rendi Aryanto

Ketika ditanya apakah tulisan itu lebih jujur daripada sebuah kata-kata. Sayapun masih mencari jawaban itu, tapi yang pasti setiap kita menulis atau berkata pasti ada sesuatu maksud yang ingin disampaikan. Dari awal judul tulisanku ini sudah saya maksudkan bahwa ini hanyalah sebuah catatan kecil saja. Tapi melihat kota tempat kelahiranku ini maka sayapun ingin memberikan suatu hal yang sekiranya membuat tempat kelahiranku itu jadi lebih baik. Maka hal yang bisa saya curahkan hanya melalui tulisan-tulisan.

Sekarang ini zaman sudah sangat maju, kita tahu bahwa orang bisa berkomunikasi antar kota, antar provinsi, antar pulau bahkan antar negara. Semua ini sangat penting, entah itu sarana komunikasi atau sarana transportasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia ini. Apabila kita bayangkan dikepulauan Indonesia terutama daerah yang masih terpencil, yang sampai saat ini belum bisa merasakan perkembangan teknologi yang sudah sangat maju. Pasti kehidupan merekapun masih sangat sederhana, tetapi jangan bertanya apakah mereka bahagia atau tidak. Karena yang bisa merasakan kebahagiaan itu mereka sendiri, walaupun mungkin hanya memakai baju yang hanya dari kulit pohon. Sementara kita baju yang berasal dari sutera sekalipun, kand belum tentu juga. Karena menurutku kebahagiaan itu datang dari dalam diri kita sendiri, dari hati tentunya.

Berbicara tentang sarana transportasi atau sarana komunikasi. Memang betul pasti akan ada dampak dari perkembangan itu semua, entah itu negatif atau positif. Tetapi kalau kita terlalu menutup diri menurut saya juga kurang baik, karena kita akan ketinggalan zaman tentunya. Namun terlalu mendewakan teknologi juga tidak etis, karena kita harus yakin bahwa setiap yang bernyawa pasti akan lenyap. Yang ada hanyalah amal perbuatan kita, yang nanti kita akan mempertanggungjawabkannya di akhirat nanti. Kalau orang itu baik, pasti oarng itu akan terus hidup akan dikenang oleh orang yang mengenalnya. Kita tahu Bung Karno, sampai sekarang orang ini tidak pernah mati. Kenapa karena berkat jasanya sebagai proklamator, bahkan sampai besok anak cucu kita Bung Karno tidak pernah mati. Maaf saya orang Islam, nabi kita sendiri Nabi Muhammad SAW tidak pernah mati. Setiap hari setiap menit bahkan setiap detikpun kita terus mengamalkan ajarannya. Semua ini kenapa, karena ajarannya itu memang mengandung kebaikan, kebenaran yang abadi yang berasal dari Yang Maha Pengasih.

Ini tulisan ngalor ngidul ya hehe... namanya juga lagi belajar nulis???

Kita tidak pernah meminta untuk dilahirkan dari orang tua siapa, tempatnya dimana, namun yakin bahwa Allah memang sudah menuliskan jalan kita. Langit itu sudah punya peta buat hidup kita. Kita harus berusaha untuk menemukan peta kita, agar kita mampu menggapaiNYA. Dan kita juga sudah diberikan bekal untuk melewati peta itu, yaitu Al Qur’an dan Sunahnya.

Cukup ya ngomongin peta kehidupan kita,,,, ayok agak serius nih...

Tadi kita sudah tahu bahwa peranan komunikasi itu sangat penting, dalam kemajuan sebuah daerah. Sebenarnya tulisan ini hanya mencoba memberikan masukan kepada pemerintah Kab. Brebes. Bahwa kita tahu Brebes itu walaupun hanya sebuah kabupaten tapi cukup luas. Jadi sangat penting yang namanya sarana tranportasi, terutama jalan raya. Namun alhamdulilah sekarang sudah cukup lumayan. Namun yang kita sayangkan ketika misalnya ada pengaspalan sepertinya pemerintah hanya berfokus pada jalannya saja. Padahal selain itu ada hal yang sangat penting yaitu pengaturan jalannya air. Biasanya ketika jalan sudah diaspal sepertinya lupa bahwa air itu bisa merusak apabila tidak dialirkan dengan baik. Jadi seakan sia-sia sudah pengaspalan jalan bagus, ketika musim hujan seminggu saja jalan sudah rusak lagi.

Kita tahu bahwa antara jalur pantura (Jakarta-Purwokerto) dengan jalur sering menyebutnya jalur puncak kerana melewati kebun teh Bandung (Jakarta-Cilacap). Diperbatasan itu ada daerah yang sebenarnya cukup potensial apabila dibuka atau dihubungkan antara jalur pantura dengan jalur puncak tadi. Daerah itu cukup terisolir walaupun saat ini jalan raya sudah sangat bagus menurut saya. Sehingga wajar muncul apabila ada respon untuk melepaskan dari kab. Brebes karena merasa cukup jauh untuk pergi ke Kabupaten. Sebenarnya ini hanyalah sebuah solusi konyol dari seorang penulis, jadi perlu untuk diadakan jalan raya antara kab.  Cilacap dengan Brebes. Kita anggap sebagai jalan terobosan, yang jalurnya yaitu Majenang, Salem, Brebes, nah dari Salem itu nanti bisa langsung ke Kota, ataupun langsung ke Bumiayu-Purwokerto.

Sekian...ngalor ngidul ya tulisannya heheh GPP lah semoga bermanfaat, Aminn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline