Lihat ke Halaman Asli

Arya Pradana Budiarto

Jurnalis Independent / Dokter Olahraga / Doping Control Officer / Travel Business / Lecturer

Serunya Ikut Acara Garebeg Syawal Kraton Yogyakarta

Diperbarui: 6 Juli 2023   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Keben Garebeg Kraton Jogja yang dipimpin GBPH Yudhoningrat (Dokumen Rianugroho)

Seru dan Asyiknya Mengikuti Upacara Garebeg Syawal Kraton Jogja

Yogyakarta, Indonesia - Ketika menyebut kota yang satu ini tentu banyak orang yang suka datang berkunjung ke kota ini. Ya Yogyakarta kota budaya, kota gudeg dan juga kota budaya serta kota tujuan wisata kedua di Indonesia setelah Bali. Yogyakarta memang menjadi kota yang menyimpan sejuta pesona dari kultur budaya masyarakatnya serta peninggalan sejarahnya. Tentu saja ketika berbicara sejarah Indonesia tidak akan luput dari Yogyakarta dimana Yogyakarta sempat menjadi ibukota Indonesia.

Gunungan Garebeg Syawal yang siap di antarkan ke Kepatihan Yogyakarta (Dokumen Pribadi Penulis)

Yogyakarta juga sering disebut sebagai kota pelajar. Ya ratusan bahkan puluhan ribu mahasiswa setiap tahun datang ke Yogyakarta untuk memulai bermimpi serta menggapainya di masa depan. Tangis suka duka mahasiswa dan orang tua mereka bercampur aduk kala anak kebanggaannya di wisuda menjadi seorang sarjana di kota ini setiap tahunnya.

Selain itu Yogyakarta juga sering disebut sebagai kota Gudeg atau akrab dipanggil Jogja. Ya Gudeg memang menjadi makanan khas Jogja. Selain Bakpia, Gudeg Jogja menjadi makanan yang harus dibawa menjadi buah tangan pelancong saat pulang dari Jogja. Tidak afdol rasanya jika berkunjung ke Jogja tapi tidak membawa makanan yang satu ini.

Kompleks Siti Hinggil saat melihat Pasukan Kraton Jogja mengantarkan Gunungan (Dokumen pribadi penulis)

Tentu Jogja juga menyimpan banyak sekali atraksi yang bisa dijadikan pilihan untuk berwisata. Pastinya ketika berbicara Jogja maka tidak akan bisa lepas dari Kraton Jogja. Ya, Kraton Jogja adalah Kasultanan Islam yang masih menyimpan tradisinya hingga saat ini. Begitupun pula saat meyambut hari raya besar Islam seperti Idul Fitri, idul Adha dan maulud nabi. Kraton Jogja selalu menyambutnya dengan mengadakan upacara besar yakni Garebeg atau grebeg.

Upacara ini dirayakan dengan keluarnya 3 gunungan yang sudah disiapkan oleh Kraton Jogja. Gunungan yang terdiri dari rempah-rempah tanda kesuburan dan akan diantarkan oleh para Abdi Dalem dan pengawal Kraton ke tiga tempat berbeda di Jogja. Gunungan pertama diantarkan ke Masjid Gede Jogja yang letaknya tidak jauh dari lokasi Kraton Jogja.

Bersama om GBPH Yudhoningrat dan Romo Acun KRT Poerbokusumo dalam acara Garebeg Syawal Kraton Jogja (Dokumen pribadi penulis)

Lalu gunungan kedua yang diantarkan ke kompleks kepatihan yaitu komplek kantor Gubernur kraton Jogja dan yang ketiga gunungan yang diantarkan ke Puro Pakualaman. Puro Pakualaman adalah kraton kedua di Yogyakarta tempat tinggal Adipati Pakualaman yang sedang bertahta dan keluarganya. Namun yang paling seru saat upacara garebeg ini adalah proses saat diperebutkan gunungan ini oleh masyarakat Jogja.

Ya masyarakat Jogja masih percaya bahwa ketika mendapatkan gunungan ini adalah berkah dari yang maha kuasa. Banyak masyarakat yang bahkan sudah menginap di dekat Kraton untuk mempersiapkan mengikuti acara ini. Mereka tidak ingin ketinggalan untuk mengikuti acara ini dan berharap berkah ketika memperebutkan gunungan yang dibagikan oleh Kraton Jogja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline