Lihat ke Halaman Asli

Arya Pradana Budiarto

Jurnalis Independent / Dokter Olahraga / Doping Control Officer / Travel Business / Lecturer

Tren "Bule Hunter" demi Eksis di Pergaulan, Sosial Media dan Gengsi

Diperbarui: 9 Juni 2022   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku berjudul Bule Hunter karangan Elisabeth Oktofani. Sumber foto : Istimewa merdeka.com

Tren “ Bule Hunter “atau Pemburu Bule Demi Eksis di Pergaulan, Sosial Media dan Gengsi

Bule Hunter, apa ya itu? Mungkin ada beberapa dari anda yang belum pernah mendengar istilah ini. Ya, Pemburu bule atau warga negara asing di Indonesia saat ini tengah menjamur ditengah kecanggihan teknologi yang sudah banyak sekali aplikasi sosial media yang dapat menjangkau ujung dunia ini sekalipun.

Lalu apa sih motivasi banyaknya orang Indonesia yang memburu bule saat ini, Penulis kebetulan mendapatkan beberapa narasumber yang penulis ajak wawancara. Dari narasumber yang penulis ajak wawancara didapatkan beragam motivasi yang melatarbelakanginya.

Ada motivasinya yang sengaja menjadi bule hunter untuk merubah nasibnya, karena dia merasa dengan pendidikan yang tidak tinggi membuatnya akan sulit untuk bekerja di masa depan serta merubah garis keturunan. Jadi dengan menjadi bule hunter dia bisa mendapatkan penghidupan yang layak serta naiknya gengsi di hadapan teman sepergaulannya. Karena dengan mempunyai pasangan warga negara asing dia merasa mempunyai derajat yang lebih tinggi dari teman sepermainannya yang mungkin tidak memiliki pasangan warga negara asing.

Khaerul Arief J, mahasiswa yang menjadi bule hunter dan memberikan seminar kepada khalayak ramai. Sumber foto : Magdelene.com

Lalu motivasi lainnya adalah bisa eksis di sosial media, ya dengan mempunyai pasangan warga negara asing banyak orang Indonesia berubah menjadi youtuber atau selebgram. Ada dari mereka bahkan yang berpendidikan tinggi turun menjadi selebgram atau youtuber demi eksis di sosial media yang tentunya kadang kontennya mereka bisa dibilang unfaedah bagi pendidikan, moral atau masa depan bangsa dimana bangsa Indonesia masih mengadopsi adat dan adab ketimuran. Bahkan ada mahasiswa yang pernah membuat seminar bagaimana menjadi "bule hunter" padahal dengan pendidikan yang tinggi seharusnya dia bisa lebih bisa memberikan seminar yang inspiratif bagi yang lainnya.

Walaupun juga ada orang Indonesia yang penulis wawancarai bertemu jodohnya warga negara asing saat studi atau bekerja di negara lain. Tapi ketika ditanya motivasinya apa menikah dengan warga negara asing ya dia mengatakan lebih agar bisa terlihat lebih sukses dan naik derajat serta gengsinya dihadapan keluarga atau rekan sepergaulannya. Jadi ya setidaknya motivasi yang sama seperti yang diatas.

Lalu apakah tren bule hunter ini akan tetap berlanjut, tentu saja Indonesia sebagai negara berkembang yang kadang masyarakatnya masih banyak yang merasa inferior ketika bertemu dengan Bule atau warga negara asing. Entah apa penyebabnya, ada yang bilang karena penjajahan yang terlalu lama di masa lampau hingga ada yang ingin merubah nasib dan gengsi secara instan bisa tinggal di luar negeri dengan hidup enak serta agar diakui di pergaulan nya bahwa dia mempunyai gengsi yang tinggi dibanding yang lainnya. Bagaimana dengan anda, Apakah minat menambah menjadi deretan pemburu Bule berikutnya untuk bisa instan hidup enak di masa depan tanpa bisa memberikan sesuatu yang sejatinya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain?


Penulis

~APB 9 Juni 2022

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline