Perang antara Rusia dan Ukraina adalah sebuah konflik militer yang berlangsung sejak tahun 2014. Konflik ini bermula dari krisis politik di Ukraina yang memicu aneksasi Crimea oleh Rusia pada bulan Maret 2014. Sejak itu, konflik terus berlanjut dengan adanya dukungan militer dan politik yang berbeda-beda dari kedua pihak.
Sebagian besar konflik ini terjadi di wilayah timur Ukraina, di mana separatis pro-Rusia yang didukung oleh Rusia telah mengambil alih beberapa kota dan wilayah. Selama beberapa tahun terakhir, pertempuran antara pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia terus berlanjut, menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang signifikan.
Konflik ini telah memicu ketegangan dan kekhawatiran di seluruh dunia, dengan berbagai upaya dilakukan untuk mencari solusi damai. Beberapa upaya diplomasi telah dilakukan, termasuk pembicaraan langsung antara Ukraina, Rusia, dan negara-negara tetangga seperti Prancis dan Jerman.
Namun, upaya tersebut belum berhasil memperoleh hasil yang signifikan, dan konflik terus berlanjut hingga saat ini. Beberapa negara juga telah memberikan dukungan politik dan militer kepada Ukraina, sementara Rusia membantah adanya keterlibatan mereka dalam konflik tersebut.
Ketegangan antara kedua negara terus meningkat, dan perang ini telah memicu dampak negatif yang signifikan bagi rakyat Ukraina dan Rusia. Lebih dari 13.000 orang telah tewas sejak konflik dimulai, dan ratusan ribu orang telah terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Selain itu, konflik ini juga berdampak pada ekonomi kedua negara. Sanksi ekonomi telah diberlakukan oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat terhadap Rusia, sedangkan Ukraina mengalami kerugian ekonomi akibat kerusakan infrastruktur dan gangguan dalam aktivitas ekonomi.
Meskipun ada upaya untuk mencari solusi damai, konflik antara Rusia dan Ukraina tetap berlanjut dan memicu kekhawatiran di seluruh dunia. Diharapkan ada solusi politik yang dapat ditemukan untuk mengakhiri konflik ini, sehingga rakyat Ukraina dan Rusia dapat hidup dalam perdamaian dan keamanan.
