Lihat ke Halaman Asli

Dari Leuwi Hejo Hingga Leuwi Liyet: Menyusuri Green Canyon Mini Ala Sentul

Diperbarui: 13 September 2015   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14312948921370804479

[caption id="attachment_383041" align="aligncenter" width="583" caption="Menyeberangi Leuwi Cipet (Dok. Yani)"][/caption]

Leuwi Hejo dan Curug Barong, agaknya tempat ini mulai dikenal di Bogor dalam kurun satu tahun belakangan. Sudah banyak tulisan di berbagai blog yang mengulas mengenai tempat ini. Banyak pengunjung menjulukinya sebagai Green Canyon dari Bogor/Sentul, karena ada beberapa bentukan dinding dari batuan di kedua sisi sungainya dan warna airnya yang bening hijau kebiruan. Jangan bayangkan Green Canyon seperti di Pangandaran yang bisa disusuri dengan perahu.­ Tentu saja tidak sebesar itu. Sungai ini mengalir deras dari mata air yang berasal dari Gunung Pancar, Babakan Madang, Sentul.

 

Ketika ada seorang teman mengadakan trip ke Leuwi Hejo bersama teman-teman backpaker, tentu saja saya sangat antusias untuk ikut. Maklumlah sudah lama saya ingin ke sana. Namun karena akses kendaraan umumnya sulit, jadi belum kesampaian. Meskipun awalnya agak takut juga karena katanya akan melewati jalur air, bukan jalur wisata.

 

Kondisi jalan menuju Leuwi Hejo memang banyak yang rusak, dan tanjakannya curam. Harus ekstra berhati-hati, kalau tidak motor yang dikendarai bisa mundur lagi ke belakang atau jatuh. Sepanjang perjalanan melewati lereng bukit, kita sudah bisa menyaksikan sungai yang berasan dari aliran Curug Leuwi Hejo. Cukup deras dengan batu-batu yang berukuran besar. Kira-kira satu jam perjalanan dari pintu tol Sentul, kita sudah bisa sampai di lokasi tempat diparkirnya motor. Lebih aman menitipkan motor dan barang bawaan di tempat Pak RT karena tidak akan dikenakan pungli. Sejenak terdengar percakapan warga di sekitar rumah Pak RT tidak seperti bahasa sunda, tetapi ngapak.

 

Hari sudah hampir siang. Setelah beristirahat beberapa saat di rumah Pak RT, saya bersama teman-teman segera bergegas menyusuri jalan setapak menuju Leuwi Hejo. Waktu itu ditawarkan 2 opsi oleh ketua rombongan, mau lewat jalur tanah atau sungai. Akhirnya disepakati berangkat lewat jalur sungai, pulangnya lewat jalur wisata. Katanya kalau ke Leuwi Hejo tidak basah-basahan itu gak asyik.

 

Cuaca waktu itu agak terik. Kami harus melewati jalan tanah sempit dengan pemandangan terasering dan sungai bebatuan. Tibalah di sebuah jembatan bambu yang melintang di atas sebuah sungai yang airnya bening kehijauan. Di pinggir sungainya banyak terdapat warung makanan yang ramai pengunjung. Kalau sudah sampai sini berarti sudah dekat ke Curug Bengkok Leuwi Hejo. Sudah bisa dilihat dari kejauhan. Bisa lewat jalan setapak di pinggir sungai atau loncat di atas bebatuan sungai, tapi harus hati-hati memilih pijakan supaya tidak terpeleset karena aliran airnya sangat deras.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline