Lihat ke Halaman Asli

Mendung dan Hujan

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1352681433783645723

Sisa hari masih panjang di sore musim penghujan Namun matahari lenyap sebelum waktunya karena awan telah menutupi cahayanya. Langit tak kuasa menolak mendung, ia berubah kelam. Awan hafal betul, hujan ingin turun Ia sudah rindu pada tanah dan ingin memeluk batang-batang pohon yang kering

13526814781022843552

Kabut turun perlahan mengaburkan pandangan Petir berteriak dan kilat mengiringinya Ia bersahabat dengan cakarawala yang gelap gulita Tetes air hujan turun malu-malu, mengetuk atap dan tiang-tiang kayu rumah Butiran air berhamburan dari atas daun-daun Tergelincir di atas payung-payung yang terbuka Tetesannya mengecup kuncup-kuncup bunga yang nyaris mekar Melahirkan embun kristal bening di atas daun talas Angin menggoyangkan ranting pohon Satu dua daun gugur dan hanyut di selokan Tunas-tunas bersemi di atas tanah basah Anak-anak kecil berlarian senang di jalanan yang banjir

13526815311963570677

Sementara aku menonton hujan di balik kaca jendela yang basah kena percikan Kuhirup harum tanah gersang yang kini telah basah kuyup Kunikmati rinai hujan yang melagukan musik dengan lirik puitisnya Saat kupenjamkan mata sesaat kulihat dirimu tersenyum dari hutan gerimis Melambaikan tangan seolah berkata “jangan pejamkan mata, aku mencintaimu seperti hujan ini”

1352681627720780312

Lalu akupun membuka mata, seketika itupun kau menghilang kembali Dan kini hujan telah reda, hanya tinggal gerimis yang tersisa Langit kembali memutih

Bogor, 12 November 2012 Silahkan lihat WPC-27 di sini




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline