1. Kutiupkan rindu di atas serasah Terbang bersama angin di musim panas Pergi sesukanya Aku lelah 2. Katamu Cinta itu tak bisa direncanakan Biarkan semua mengalir Seperti mata air yang mengaliri sungai Ia pasti tidak akan lupa jalan pulang Mencari muaranya di laut 3. Tak kusangka dirimu terlukis dalam benakku Menghiasi waktu sepiku yang berjalan merangkak Rindu itu tumbuh perlahan Dalam lautan sepi kita Kaupun bertanya apakah aku menyukaimu Kamu sungguh menyebalkan Tak pernah kumengerti jalan pikiranmu 4. Sayang, aku tidak menolakmu Aku hanya masih belum bisa percaya kenyataan Sungguh aku terkejut dengan pengakuanmu Mungkin aku cemburu pada kenangan masa lalumu Tapi semua tergantung kamu Hatiku selalu membisikkan kerinduanku padamu Jangan lupa temui aku secepatnya 5. Sayang, aku juga suka kamu Betapa tersanjungnya aku saat kutahu hatimu memilihku Sungguh ingin aku jadi bagian dari impianmu Yang ingin selalu kau raih dan perjuangkan Sayang, jika cinta itu telah datang Jemput aku di dermaga cintamu Aku ingin melabuhkan perahuku di pantaimu Kuikhlaskan cinta di masa lalu itu pergi Tinggal cinta kita berdua Terpahat indah di atas batu Sampai akhir waktu yang tak berbatas 6. Kugenggam doa dalam setiap langkah-langkahku Kurelakan Tuhan memahat rencanaNya Mereka-reka dalam setiap kepingan puzzle hidupku Sekali lagi kukatakan Ya, aku suka kamu!! Dan sungguh merindukan kau jadi bagian dari hidupku… Bogor, 8 September 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H