Lihat ke Halaman Asli

Sepertiga Malam Terakhir

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12902988261720446449

[caption id="attachment_73979" align="aligncenter" width="275" caption="Ilustrasi : www.elitha-eri.net"][/caption]

Malam bergulir perlahan Dari peraduan senja di ufuk barat Mengantar tubuh yang penat Dalam istirahat panjang di peraduan

Seharian bergelut dengan warna-warni dunia nyata Asyik dengan pernak-pernik dunia maya Sibuk dengan tontonan dan hiburan yang melenakan Nyenyak tertidur kudibuatnya

Jarum pendek dan panjang berkejaran Tengah malampun terlewati Sampailah jarum pendek ke angka dua Sudah masuk sepertiga malam terakhir

Aku tetap asyik dalam buaian mimpi-mimpi Sayup-sayup kudengar alarmku berbunyi Ada yang berbisik di telingaku Nanti saja, lima belas menit lagi

Mata tetap terpejam Tanganku berusaha menghentikan suara alarm itu Demikian seterusnya Dan setanpun ikut menimpali

Ia ikat tubuh dan kakiku hingga tak bisa bergerak Ia tutup mataku hingga tak mampu terbuka sedikitpun Seraya berbisik “Lanjutkan saja mimpi-mimpi indahmu”

Aku tak berdaya tuk melawannya Semakin terlelap dalam buaian mimpi Hingga tiba-tiba suara adzan terdengar nyaring di telinga Dan subuhpun telah tiba Oh...hilang sudah kesempatan itu sekali lagi Sama seperti malam-malam sebelumnya Sepertiga malam terakhir yang terlewatkan Betapa ruginya aku...

Bogor, 21 November 2010




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline