Lihat ke Halaman Asli

Panggilan Berhaji

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1290070146147712922

[caption id="attachment_73524" align="alignleft" width="320" caption="Ilustrasi : www.banguji.wordpress.com"][/caption] Bulan ini  (dalam penanggalan islam) adalah saat dimana seluruh umat muslim di seluruh penjuru dunia berkumpul di tanah suci Mekkah untuk beribadah haji. Di banyak negara-negara muslim selain Arab Saudi puncak perayaannya adalah kemarin, ketika dilaksanakan sholat Ied dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban. Menunaikan ibadah haji adalah salah satu rukun islam ke-5, yang wajib ditunaikan bagi orang yang mampu. Mampu di sini bisa diartikan tidak hanya secara finansial, tetapi juga jasmani dan rohani. Ibadah ini memerlukan motivasi dan niat yang sangat kuat, sebab kalau tidak, ya gak akan terlaksana deh. Sebab ini ada hubungannya dengan hidayah dari Allah SWT. Contohnya saja, banyak lho orang yang sebenarnya mampu untuk pergi haji, secara fisik masih segar bugar, harta juga melimpah. Tapi ternyata mereka lebih memilih mengoleksi mobil baru atau rumah yang harganya jauh di atas ongkos naik haji, sayang banget ya. Andai saja mereka sadar nilai pahala berhaji jauh berkali-kali lipat dari sekedar punya mobil atau rumah baru, mungkin mereka akan menyesal. Di kantor saya juga ada yang seperti itu, sudah lama pensiun sih, sebenarnya sangat mampu untuk pergi haji, dari segi umurpun harusnya dia sadar ya, tapi mungkin karena belum mendapat hidayah dari Allah SWT, sampai sekarang belum pergi-pergi juga. Lain lagi dengan teman ibu saya, mungkin sebenarnya sudah bisa pergi haji dari 10 atau 15 tahun lalu, tapi baru terpanggil untuk berhaji tahun ini, alhamdulillah masih diberi kesempatan. Beda lagi dengan orang-orang di kampung, mereka bangga sekali bisa pergi haji, bahkan ada yang sampai menjual tanah. Terlepas dari niatnya seperti apa, hal ini sebenarnya merupakan suatu hal yang positif, kalau buat ibadah insya Allah berpahala bukan?!! Pernah suatu kali ketika saya sedang tugas lapangan di daerah Gunung Kidul, saya lihat seseorang yang akan berangkat haji. Orangnya sih sudah tua, rumahnya juga jelek, tapi bersemangat dan kelihatan senang sekali bisa pergi haji. Beliau bisa seperti itu berkat menjual beberapa pohon jati yang kebetulan dimilikinya, seperti pada umumnya orang-orang di daerah Gunung Kidul. Motivasi orang untuk pergi haji memang bermacam-macam. Ada yang karena gengsi, supaya dapat panggilan bu atau pak haji. Ada juga yang disuruh orang tuanya, seperti tetangga di dekat rumah saya, dia diberangkatkan haji oleh bapaknya dengan harapan kenakalannya akan berkurang, maklum anak orang kaya. Akhirnya si anak tersebut berangkat haji juga tahun 2008, berdua dengan istrinya. Menurut kabar, waktu itu mereka tidak betah di sana, pingin cepat-cepat pulang, dan ternyata setelah pulangpun kelakuan si anak masih tetap tidak berubah juga, padahal sudah menyandang gelar Pak Haji muda lho. Ada juga yang memang niatnya ibadah. Bahkan bagi orang yang kelebihan uang, sampai berkali-kali pergi haji. Saudara saya ada yang sampai pergi haji enam kali, katanya dia menghajikan orang tuanya dan saudara-saudaranya yang sudah meninggal tapi belum sempat berhaji. Kabarnya sih kalau sudah pernah ke tanah suci, jadi ingin terus mengulang untuk pergi ke sana, benar gak sih?!! Soalnya kakak dari ibu saya, sudah pernah satu kali berhaji, ingin balik lagi ke sana, tapi umroh aja. Kalau menurutku, haji itu yang wajib hanya sekali, daripada haji berkali-kali, mending berikan kesempatan orang lain untuk berhaji alias membiayai orang untuk berhaji, kayaknya pahalanya tidak kalah dengan pergi haji. Tahun ini ada dua orang tanteku yang berangkat haji, senang ya mendengarnya. Dulu ketika orang tuaku masih hidup, kepingin banget naik haji, atau setidaknya umroh, tapi belum sempat kesampaian sudah keburu dipanggil oleh Allah SWT. Sekarang ada saudaraku yang sudah mendaftar haji tapi ONH plus, maklumlah orang berada dan sibuk jadi pinginnya yang cepet aja meski harus keluar 70 juta per orang. Sebenarnya mereka tidak berniat mendaftar haji tahun ini, tapi karena ada saudaranya yang bilang, “nanti gak dianggap islam lho kalau meninggal tapi belum berhaji, padahal mampu”. Ya, apapun motivasi awalnya, semoga saja dimudahkan untuk selanjutnya. Bagaimana dengan teman-teman semua, sudah berniatkah ingin pergi haji (ini wajib lho!!!)?? Apa motivasinya?? Meskipun belum mampu setidaknya sudah mulai menabung untuk pergi haji dari sekarang (ngomong-ngomong saya juga belum koq, yang penting niat udah ada hehehe). Buat yang sudah mampu pergi haji tapi belum berangkat-berangkat juga, kapan dong?? Masih nunggu panggilan?!! Kalau mau dapat panggilan Allah, daftar sekarang juga, taruh dong uang 25 juta di sana, begitu kata salah seorang ustadz yang pernah saya dengar. Hidayah kan harus dijemput, jangan hanya ditunggu saja, ya gak?!! Semoga bermanfaat Bogor, 18 November 2010




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline