Siapa yang tidak kenal kota Medan. Meskipun belum pernah ke sana, hampir semua orang pernah mendengar namanya. Bisa dibilang kota ini adalah kota metropolisnya Sumatera. Dengan penduduk multietnis (Batak, Melayu, Jawa, Minang, Aceh, Tionghoa dan India), tentu saja ini sangat berpengaruh pada ragam kebudayaan masyarakat di sana. Semua seolah berpadu menjadi satu paket wisata kota di Medan, mulai dari sejarah, arsitektur hingga kulinernya. Lokasinya pun tidak terlalu berjauhan, sehingga bisa dijangkau dalam waktu singkat. Berikut ini beberapa tempat yang menjadi destinasi favorit maupun tempat hunting foto yang asyik bagi wisatawan yang sedang berkunjung ke kota ini.
Mesjid Al-Mashun
Mesjid ini biasa disebut Mesjid Raya Medan. Dibangun pada masa Kesultanan Deli pada tahun 1906 yaitu Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah IX. Karena merupakan mesjid kerajaan, bangunannya sangat megah dengan arsitektur Timur Tengah, India dan Eropa. Ini salah satu mesjid dengan bangunan indah yang pernah saya temui. Bentuknya mengingatkan saya pada Mesjid Baiturrahman di Aceh. Tempat ini rupanya menjadi salah satu ikon dan kebanggaan Medan, letaknya pun di pusat keramaian kota. Mesjid Raya Medan ini selain dipakai untuk sholat, juga selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin melihat kemegahan mesjid baik di bagian dalam maupun luarnya. Tepat di belakang mesjid, ada komplek pemakaman keluarga kerajaan Kesultanan Deli.
[caption id="attachment_369868" align="alignnone" width="648" caption="Mesjid Raya Medan dilihat dari Hotel Madani (Dok. Yani)"][/caption]
[caption id="attachment_369869" align="alignnone" width="648" caption="Mesjid Raya Medan dari arah depan (Dok. Yani)"]
[/caption]
[caption id="attachment_369870" align="alignnone" width="648" caption="Bagian dalam mesjid (Dok. Yani)"]
[/caption]
[caption id="attachment_369871" align="alignnone" width="432" caption="Langit-langit mesjid (Dok. Yani)"]
[/caption]
[caption id="attachment_369872" align="alignnone" width="648" caption="Komplek pemakaman keluarha Kusultanan Deli (Dok. Yani)"]
[/caption]
Istana Maimoon
Hanya berjarak 100 m dari Mesjid Raya Medan, terdapat Istana Maimoon yang juga menjadi ikon Kota Medan. Istana ini didirikan pada tanggal 26 Agustus 1888 oleh Sultan Deli IX. Bangunan dan interiornya unik didominasi warna kuning keemasan, dengan memadukan beberapa unsur kebudayaan Melayu Islam, India, dan Eropa. Bagian dalamnya terdiri dari beberapa ruang yang bisa dikunjungi wisatawan. Sayangnya sewaktu saya berkunjung ke sini, pengunjung sedang ramai-ramainya, jadi terkesan semrawut. Selain itu tidak ada pemandu yang membantu menjelaskan tentang Istana Maemoon membuat pengunjung jadi agak kebingungan. Beberapa sudut dipakai untuk lapak souvenir yang dijual oleh pihak keluarga. Ada juga penyewaan baju adat sehingga pengunjung bebas berfoto dengan menggunakan baju sewaan itu. Bagian dalam istana yang paling sering dipakai berfoto adalah singgasana sultan dengan kubah di bagian atasnya dan warnanya yang kuning keemasan. Di sisi kanan istana bagian luar, terdapat sebuah bangunan kecil beratap ijuk. Katanya di dalamnya terdapat meriam buntung yang menurut legenda merupakan penjelmaan putri yang cantik. Waktu itu saya tidak bisa masuk ke dalamnya karena kebetulan sedang dikunci.
[caption id="attachment_369873" align="alignnone" width="622" caption="Istana Maimoon (Dok. Yani)"]
[/caption]