Lihat ke Halaman Asli

Pulang

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala jasad itu hancur terkubur dalam liang lahat yang sempit tak terdengarjeritan, terikanatau lolongan mengerikan sepertilolongan serigala dimalam bulan purnama

Hanya gemersik daun-daun temani keheningan sesaat penziarah pergidengan setumpuk hayal di benak mereka jasad tak bisa berbuat apa apatak ada yang mesti di pertanggujawabkannya

Sudah terlapas,amal ibadah tak bisa jadi pembela Ruh, Jiwa,dan Nyawasebatashujah di ujung lidah ketika di duniamenjadi nyata tanpakesadaran dan rasa bila bertemu Tuhanhanya satu dusta

Tak ada yang ditunggu semua sudah jelas, bukankah saat di dunia sudah cukup jelas berita itu dikala terbangun dari tidur lelap lupa sesunguguhnya matilalu bagaimana akan pulang sedangkan masih tak mau mati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline