Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Sikap Individualisme terhadap Integrasi Nasional di Masa Kini

Diperbarui: 19 Oktober 2022   16:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDAHULUAN

Permasalahan yang akan saya ambil dalam penulisan esai kali ini adalah adanya ancaman terhadap Integrasi Nasional pada masa kini yang kemungkinan besar disebabkan oleh salah satu faktor berupa sikap individualisme.

Dari masa ke masa, banyak perkembangan dan perubahan yang selalu terjadi khususnya di negara Indonesia. Dimulai dari faktor perekonomian, pendidikan, teknologi, dan berbagai hal lainnya yang selalu mengalami perkembangan. Disini perlu kita sadari bahwa faktor-faktor tadi disebabkan oleh beberapa hal yang salah satunya adalah dari pengaruh Globalisasi.

Menurut Budi Winarno, makna dan pengertian globalisasi sebenarnya tidak memiliki titik terang yang benar-benar pasti. Hal ini dikarenakan masing-masing kelompok mempunyai definisi yang didasarkan pada ruang lingkup ideologi dan perspektif masing-masing kelompok. Misalkan kita ambil salah satu contoh dari kaum skeptis. Berdasarkan Hirts & Thompson (1996), kaum skeptis memandang bahwa globalisasi hanyalah mitos karena sebenarnya bukan globalisasi ekonomi yang muncul, melainkan bentuk-bentuk regionalisme ekonomi. Namun demikian, terdapat salah satu ciri penting globalisasi yang menjadikannya pengertian secara umum. Hal itu adalah Globalisasi merupakan proses integrasi dan intrakoneksi internasional yang terjadi pada suatu wilayah, baik itu mengenai kebijakan, pandangan, pengetahuan, dan sebagainya.

Globalisasi ini berpengaruh positif dan juga negatif bagi ruang lingkup di sekitarnya. Pengaruh negative dari globalisasi yang perlu digarisbawahi adalah adanya pengaruh perubahan mindset dan juga kebiasaan dalam bertindak yang mengakibatkan suatu individu juga mengalami perubahan ketika mengambil suatu sikap dan menerapkan sikap tersebut.

Kata "Sikap" berdasarkan KBBI memiliki arti yakni perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian atau keyakinan. Sikap manusia sendiri merupakan suatu istilah yang digunakan oleh manusia untuk menggambarkan suatu respon individu terhadap suatu perihal, baik itu dari segi emosi, tindakan, ataupun berbagai bentuk lainnya. Sikap manusia bagi tiap insannya memiliki perbedaan dan juga keunikannya tersendiri. Tentunya sikap manusia yang kompleks dibentuk dari berbagai faktor pendukung yang hadir memengaruhi seorang individu tersebut.

Hal yang menarik dan perlu diperhatikan dari sikap manusia ini adalah bahwa sikap manusia sejatinya sangat korelatif dengan hasil dari kepribadian individu tersebut. Dikutip dari buku Syukron Jazil yang berjudul "Memanusiakan Manusia dalam Konteks Kemanusiaan", dinyatakan bahwa sikap manusia merupakan hasil dari kepribadiannya, dan kepribadiannya menunjukkan sikap. Hal itu didasarkan pada kepribadian diri manusia yang memang merupakan sebuah konsistensi diri yang salah satu variabelnya merupakan sikap dari individu itu sendiri.

Sikap yang akan dibahas adalah sikap individualisme. Sikap individualisme adalah sikap yang mulai bermunculan khususnya pada masa kini dikarenakan adanya pengaruh globalisasi yang salah satunya membawa perkembangan teknologi dan berdampak kurang baik bagi kepribadian dan sikap seorang individu. Dikutip dari buku "Geladi: Gelora Digitalisasi", Individualisme merupakan sikap individu manusia yang mandiri tetapi lebih mementingkan kepentingan diri sendiri tanpa adanya memedulikan kebutuhan orang lain. Ditambah lagi perkembangan pada tiap daerah terpusat pada suatu wilayah dan akhirnya menimbulkan sikap individualisme cukup tinggi oleh karena perkembangan daerah kota yang terpusat itu secara tidak langsung membuat intensitas interaksi sosial dengan sesama menjadi berkurang. Hal ini dikarenakan kebanyakan orang memerlukan waktu yang terbatas untuk melakukan kegiatan dengan skala prioritas mereka, salah satunya bekerja. Di daerah perkotaan, kebanyakan orang sudah pasti lebih memilih menggunakan waktunya untuk bekerja dan mencari uang ketimbang menggunakan waktu untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Contoh sederhana lainnya terlihat bahwa pada masa kini, anak-anak di jenjang SD ke bawah sudah mulai jarang terlihat bermain bersama ataupun bermain di lingkungan sekitar rumahnya. Tentunya hal ini secara tidak langsung berdampak pada rasa kepedulian terhadap sesama ataupun lingkungan sekitar menjadi berkurang.

Berkaitan dengan integrasi nasional, integrasi nasional terdiri dari kata "Integrasi" dan "Nasional". Kata integrasi merupakan memadukan/menggabungkan. Sedangkan kata nasional adalah bangsa. Maka demikian, integrasi nasional merupakan proses memadukan/menggabungkan suatu hal dalam bangsa. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional memiliki arti politis dan antropologis. Arti dari politisnya adalah penyatuab berbagai kelompok sosial budaya dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional. Sedangkan pengertian antropologisnya adalah penyesuaian antar unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat. Integrasi nasional dapat terbentuk oleh karena beberapa hal, yakni setiap anggota masyarakat bisa saling kebutuhan antar kelompok, terjadinya suatu kesepakatan bersama, norma dan nilai sosial menjadi aturan baku, adanya semangat persatuan, prinsip kehidupan berbangsa yang sama, adanya solidaritas dan kerja sama, serta adanya rasa senasib sepenanggungan.

BAB II

PEMBAHASAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline