Konflik Israel-Palestina merupakan salah satu konflik yang tidak pernah usai dan paling tragis di dunia. Tetapi bagaimana konflik tersebut dimulai, dan apa yang akan terjadi di masa depan? Berikut pemaparan mengenai sejarah konflik Israel-Palestina, mengapa perdamaian belum tercapai, dan bagaimana prospek konflik ini di masa yang akan datang?
Sejarah konflik Israel-Palestina
Setelah Perang Dunia II berakhir, perang antara Israel dan Palestina telah menjadi salah satu konflik paling tragis dan tak terselesaikan di dunia, hingga saat ini.
Pakar keamanan internasional dari University of Sydney, Dr. Gil Merom kepada SBS News memberikan penjelasan bagaimana konflik yang ia sebut sebagai “konflik tentang wilayah ini” bisa terjadi.
Gerakan Aliyah, gerakan yang di prkarsai oleh kelompok Yahudi dari seluruh dunia untuk kembali mendudukin kawasan yang selama ini dianggap sebagai tanah air mereka yaitu wilayah modern Palestina.
Pada 1917, Inggris yang pada saat ini mengkoloni Palestina, mengeluarkan Deklarasi Balfour yang menyatakan, “Pemerintah Yang Mulia mendukung pendirian rumah nasional untuk rakyat Yahudi di Palestina, dan akan melakukan upaya terbaik mereka untuk memfasilitasi pencapaian tujuan ini.”
Jelas, masyarakat Palestina yang sejak lama mendiami wilayah tersebut dan merasa sebagai penduduk asli, menolak langkah tersebut.
Alhasil, dorongan untuk mendirkan negara Yahudi sebagai “rumah”, menjadi semakin kuat. Pada tahun 1947, dunia internasional menyikapi situasi yang tengah terjadi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil jalan tengah dengan memilih untuk membagi wilayah yang diperebutkan menjadi tiga bagian: satu untuk orang Yahudi, satu untuk orang Arab, dan rezim perwalian internasional di Yerusalem.
Orang-orang Arab tidak menerima kesepakatan tersebut, dan mengatakan bahwa PBB tidak punya hak untuk mengambil tanah mereka. Konflik pun tak bisa dihindarkan dan lahirlah “Perang Arab-Israel”
Setelah bertahun-tahun konflik yang diwarnai kekerasan, kedua belah pihak mencapai kesepakatan pada 1993. Palestina akan mengakui negara Israel dan Israel akan mengakui Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).