Pilihan metode analisis pekerjaan harus sesuai dengan tujuan analisis pekerjaan. Namun, menyelesaikan pekerjaan apapun membutuhkan sumber daya. Baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Sekarang kita harus mengetahui masalah yang perlu dipertimbangkan ketika kita memilih metode analisis pekerjaan.
1. Operational status: Apakah metode yang aan digunakan tersebut telah diuji dan cukup disempurnakan untuk siap digunakan?
2. Of -the-shelf availability: Apakah metode ini siap digunakan, atau harus di desain ulang dan disesuaikan terlebih dahulu dengan suatu pekerjaan tertentu?
3. Occupational versatility/suitability: Apakah metode tersebut cocok untuk menganalisis berbagai pekerjaan, atau setidaknya jenis pekerjaan yang ingin dianalisis?
4. Standardization: Apakah metode tersebut mampu menghasilkan norma, sehingga memungkinkan perbandingandata yang diperoleh dari sumber yang berbeda pada waktu yang berbeda?
5. Respondent/user acceptability: Apakah metode tersebut termasuk berbagai persyaratan pengumpulaninformasi dan format laporannya, dapat diterima oleh responden dan pengguna analisis pekerjaan?
6. Amount/availability of job analyst training: Berapa banyak pelatihan yang diperlukan oleh analis agar dapat menggunakan metode ni secara mandiri, dan seberapa siapkah pelatihan tersebut?
7. Sample size: Berapa banyak responden atau sumberinformasi yang diperlukan untuk memastikan data yang digunakan dapat diandalkan secara memadai?
8. Reliability: Apakah metode ini menghasilkan hasil yang serupa jika di uji ulang dengan data yang sama?
9. Cost: Biaya perkiraan biaya metode ini? apakah biaya terebut termasuk biaya bahan, pelatihan, bantuan, dan jam kerja berdasarkan gaji untuk analis pekerjaan, responden, dan staf administrasi
10. Quality of outcome: Akankah metode tertentu secara umum akan menghasilkan hasil yang berkualitas tinggi jika dibandingkan dengan metodelain?