Lihat ke Halaman Asli

Aryadhika Danendra

Mahasiswa Pendidikan Multimedia Universitas Pendidikan Indonesia

Tantangan Pendidikan di Era Globalisasi

Diperbarui: 7 Desember 2022   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

TANTANGAN PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI

Disusun oleh Aryadhika Danendra

Era globalisasi kini sudah didepan mata. Mau tidak mau kita harus menghadapi era globalisasi ini, ada tiga tanda globalisasi sudah ada di era saat ini yaitu liberalisasi perdagangan, keterbukaan arus informasi dan tingkat persaingan yang tinggi. Salah satu gejala yang saat ini sedang ada didunia adalah derasnya arus informasi yang berasal dari negara-negara maju yang telah menguasai dan mampu mengendalikan inforrmasi tersebut. Salah satu contoh di bidang perdagangan adalah ketika kita menghasilkan produk-produk yang rendah kualitasnya serta tidak memiliki daya kompetitif dan kualtias yang baik pasti akan tersisih di pasar dunia, jangankan di pasar dunia, di pasar lokal pun akan kesulitan bersaing dan akan tersisih.

Contoh di bidang tenaga kerja, saat ini persaingan saat ini cukup berat. Kita melihat saat ini apabila ada lowongan pekerjaan menjadi pegawai negri, banyak masyarakat yang mendaftar padahal yang akan diterima di posisi yang dibutuhkan tidak lah banyak.Pada akhirnya yang memiliki kualitas dan jiwa kompetitif lah yang akan diterima. Tuntutan tenaga kerja yang berkualitas dan professional saat ini banyak ditekankan di dunia pekerjaan terutama di dunia kerja swasta. Di dunia kerja swasta kebutuhan akan tenaga kerja dilakukan sangat ketat dan teliti maka calon karyawan harus melewati berbagai Latihan dan percobaan terlebih dahulu sebelum di terima kerja di posisi yang dibutuhkan.

Penemuan-Penemuan baru di bidang teknologi informasi sungguh tidak dapat diduga sebelumnya. Para ahli mengatakan bahwa produk yang dihasilkan pada 30 tahun terakhir ini jauh lebih besar dari pada yang telah dihasilkan selama 5000 sebelumnya. Seperti yang diperkirakan oleh Howard Frederick,1993 (dalam M.Alwi Dahlan , 1995) bahwa laju pertumbuhan dan akumulasi pengetahuan serta informasi, telah meningkat sangat cepat secara eksponesial. Sebagai perbandingannya dikatakan bahwa andaikata informasi didunia ini pada tahun pertama jumlah satu unit, maka pergandaan pertama memakan waktu selama 150 tahun menjelang abad ke 20. Namun sejak tahun 1950-an proses ini mengalami kenaikan secara tajam. Masa pergandaan dua kali(doubling) ini menjadi hanya 10 tahun pada 1960,7 tahun hingga tahun 1967,kemudian 6 tahun hingga tahun1973.

Kemajuan teknologi dan teknologi dan globalisasi informasi telah merubah arus informasi menyebar ke semua penjuru dunia tanpa mengenal batas-batas antar negara atau wilayah. Seperti yang kita saksikan dalam kehidupan di sekitar kita. Hubungan antar manusia dengan jarak jangkauan yang sangat jauh pun dapat dilakukan dengan cepat melalui kecanggihan teknologi komunikasi, contohnya seperti internet, facsimile. Didunia pertelevisian, bagi mereka yang mempunyai parabola yang canggih dapat menikmati Televisi mancanegara,sehingga berita -berita aktual dinegara tersebut dapat dipantau atau disaksikan dinegara kita.Bahkan orang yang telah menyalahgunakan kecanggihan teknologi tersebut untuk mengimpor acara yang kurang layak untuk disaksikan dan tidak sesuai dengan peradaban wilayah timur.

Di bidang tekhik syuting film, dengan menggunakan peralatan yang canggih dapat dilakukan trik-trik yang tidak masuk akal, seperti pada film beladiri, orang bisa menghilang secara tiba-tiba atau bisa terbang tanpa sayap, tenaga dalam dapat diperlihatkan keampuhannya dengan mampu membakar pohon besar dan dapat menjinakkan barang yang bertekstur keras menjadi mudah untuk dipatahkan.

Di bidang perbankan, kini ada ATM dimana di Amerika Serikat telah memasarkan sejak tahun 1985-an, credit card,pengambilan dan penyimpanan secara daring.

Dalam era globobalisasi akan banyak tantangan yang akan menghalangi kita,bukan saja dalam bidang ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, sosial-budaya dan pendidikan.Khusus dalam bidang pendidikan globalisasi harus diartikan sebagai perluasan wawasan manusia yang tidak lagi beriorientasi tidak lagi pada wawasan lokal akan tetapi produk pendidikan yang kita hasilkan yaitu manusia-manusia yang memiliki wawasan yang luas dan memiliki kemampuan yang sangat baik. Bagi lembaga pendidikan yang ada,tidak mudah bagi lembaga tersebut dapat menghasilkan manusia-manusia yang memiliki wawasan yang luas itu, apabila tidak dilakukan langkah-langkah yang tepat.

Pesiden Suharto menyatakan harus menekankan perlunya diambil setidaknya tiga langkah untuk meningkatkan keunggulan bangsa indonesia. Pertama yaitu mempercepat  pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun, sehingga 10 tahun mendatang bisa selesai.Kedua,pengembangan pendidikan pengembangan menengah kejuruan agardisesuaikan dengan program tenaga kerja yang terampil dan profesional. Ketiga dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,pendidikan ilmu pendidikan dan teknologi harus diperkuat pada setiap jenjang pendidikan. Pendidikan ilmu pendidikan dan teknologi mutlak diperlukan untuk mencapai keunggulan bangsa di era industrialisasi ( Suara Karya, 23 Mei 1996).

Menurut Wardiman Djojonegoro, dalam rangka menghadapi tantangan globalisasi, menuntut komitmen dan karya nyata lembaga pendidikan. Dikatakan "kita menyadari bahwa pendidikan akan sangat menentukan masa depan bangsa, karena semua kegiatan produktif akan memanfaatkan keluaran dari sistem pendidikan nasional kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline