Perkembangan Psikososial Anak Usia Dini
Abstrak
Perkembangan psikososial perlu mendapat perhatian serius karena sangat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya, menentukan anak dalam bersikap, mengambil keputusan di masa depan. Perkembangan psikososial membutuhkan stimulus dan rangsangan yang tepat agar berkembang secara optimal. Perkembangan psikososial juga dapat dipengaruhi dari faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Pembahasan
Perkembangan psikososial merupakan perkembangan yang berkaitan dengan emosi, motivasi dan perkembangan pribadi manusia serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Biasanya pada masa prasekolah anak mulai melewati tahap ini. Ketika anak mulai memasuki usi-usia sekolah, anak sudah mulai bisa bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Perkembangan psikososial sangat penting bagi anak dan perlu perhatian yang serius karena dapat mempengaruhi perkembangan anak dan menentukan cara bersikap anak. (Agustia et al., 2021, p. 1). Oleh karena itu anak-anak perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh.
Akan tetapi sebagai makhluk sosial yang paling rentan dan lemah, pergaulan dari lingkungan di sekitarnya sangat memberikan pengaruh yang luar biasa terhadapa anak. Lansdown (2005:50) mengatakan bahwa anak sejak lahir sudah mulai mengembangkan keahlian dan kemampuannya untuk berpartisipasi. Hal ini juga dikatakan oleh Hart (1992:70) bahwa sejak usia dini, anak mencoba untuk memahami bagaimana mereka dapat berpartisipasi secara bermakna di dalam masyarakat.
Hal ini terjadi karena anak memiliki kemampuan dalam membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri (Piaget dalam Santrock, 2007:48). Anakanak menyesuaikan pemikiran mereka untuk menguasai gagasan-gagasan baru karena informasi tambahan akan menambah pemahaman mereka terhadap dunia. Begitu juga Vgotsky dalam Santrock (2007:50) yang juga mengatakan bahwa anak secara aktif menciptakan pengetahuan mereka sendiri.
Erikson menyatakan mengenai teori perkembangan psikososial menjadi 8 tahapan. 8 tahapan tersebut yaitu,
1. Tahap percaya versus tidak percaya (0-1 tahun)
2. Tahap kemandirian versus rasa malu (1-3 tahun )
3. Tahap inisiatif versus rasa bersalah (4-6 tahun)