KOTA SEMARANG -- Muhammad Rizki Arya Bhayangkara, Mahasiswa KKN Tematik-P2MD Universitas Diponegoro dengan program studi DIV-Manajemen dan Administrasi Logistik, Sekolah Vokasi (SV) melakukan pemberdayaan pada masyarakat mengenai cara optimalisasi tata letak produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi tempat di Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Problematika sampah plastik pada lingkungan dari tahun ke tahun selalu bertambah volume nya dan menyebabkan berbagai masalah muncul seperti menciptakan lingkungan yang tidak sehat serta mengganggu estetika lingkungan. Permasalahan sampah plastik pada kota semarang sendiri menurut
data Capaian Jakstrada tahun 2019 diperkirakan jumlah timbulan sampah yang dihasilkan di Kota Semarang sebesar 1276 ton/hari dan 1071 ton di antaranya dikirim ke TPA Jatibarang setiap harinya.
ermasalahan sampah yang menumpuk dan berserakan di wilayah kelurahan Jabungan RW 06 Kecamatan Banyumanik serta pengelolaan sampah yang buruk mendorong mahasiswa KKN Tematik Undip mengadakan pembenahan permasalahan pengelolaan sampah organik dan anorganik
pada wilayah tersebut berupa Pembuatan Paving Block dari Limbah Sampah Anorganik dan budidya maggot untuk sampah organik yang merupakan salah satu program monodisiplin dari mahasiswa KKN Tematik Undip.
Hal ini dilakukan dengan sosialisasi dan menggerakkan masyarakat untuk menyortir sampah rumah tangga untuk diurai dan dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai fungsi yakni paving block dan produk maggot kering.
Tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan strategi operasional yang turut menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang tepat menunjukkan ciri-ciri adanya penyesuaian tata letak fasilitas operasional itu dengan produk atau jenis jasa yang dihasilkan dan proses konversi nya.
Tata letak yang baik akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas perusahaan. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kelancaran arus faktor-faktor produksi yang akan diproses, mulai sejak disiapkan dan diserahkan ke dalam pemrosesan sampai menjadi produk akhir (final product).
Disamping itu pegawai yang terlibat langsung dalam pemrosesan dapat bergerak lebih leluasa tanpa kekhawatiran akan kemungkinan tertimpa kecelakaan. Dengan demikian, tata letak yang baik juga akan menyebabkan pegawai bekerja dengan aman dan jauh dari tekanan perasaan.
Muhammad Rizki Arya Bhayangkara menuturkan penempatan kandang budidaya maggot masih belum tertata dengan baik dengan baik, Kondisi lahan di lokasi budidaya yang terbatas dan banyaknya perlengkapan dan peralatan budidaya menyebabkan lokasi budidaya tidak tertata dengan baik. Oleh karena itu perlu perencanaan tata letak kandang budidaya