Lihat ke Halaman Asli

Arya BayuAnggara

Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Hantu

Diperbarui: 9 Agustus 2024   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dari salah satu video ILC, topik bahasan mereka berkutat soal kekhawatiran adanya kontestasi Pilkada dengan satu pas;on, alias orang melawan kotak kosong. Kotak, benar-benar kotak, menjadi momok yang menakutkan untuk saat ini. Sesuatu yang entah ada atau tidak. Sesuatu yang diadakan agar kontestasi PIlkada tetap berjalan walaupun cuma ada satu calon. Supaya tidak terjadi yang namanya aklamasi. Tapi, sesuatu yang diadakan ini masih berupa hantu yang belum dipahami oleh sebagai besar orang.

Hantu, apa yang dipahami tentang hantu? Sesuatu yang menakutkan. Menghuni tempat-tempat menyeramkan. Menyerupai manusia. Dan bisa, katakanlah, berbuat seperti manusia. Dalam level yang lebih tinggi, mereka bisa berperangai seperti manusia, ada yang baik dan ada yang buruk. Sebatas itukan, yang sama-sama kita ketahui tentang hantu. Walaupun ada pengetahuan tentang hantu, namun tidak sekalipun ada yang pernah secara definitif membuktikan eksistensi hantu, kalau pembuktiannya berupa barang yang konkrit. Misalnya, fotografi. Adapun pembuktian, masih sebatas hal yang diperdebatkan. Sekail lagi, belum definitif. Kalaupun pembuktian secara rohaniah, itu sudah ada sejak dahulu kala.

Apakah kotak kosong di Pilkada kelak akan mencapai taraf maqam yang sama dengan hantu itu? Pengetahuannya ada, tetapi tidak definitif dan bisa diperdebatkan sampai tewas. Karena, apa itu kotak kosong? Kotak isian sosis yang telah dikosongkan? Udara di dalam kotak itu yang dilawan oleh paslon tunggal? Aneh, dan lucunya pernah ada yang kalah melawan udara, atau sesuatu yang dianggap ada itu.

Beginilah, keadaan yang sedang membuat negara ini berjibaku hebat. Diskusi mengalir dan merapat. Tapi, bagaimana ini semua akan bermuara, pada akhirnya jutaan pasang mata akan menyaksikan dari berbagai layar yang bersinar siang dan malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline