Jumat pagi, Panam memang biru. Tapi, seperti ada yang tidak pas. Kalau dilihat sekelilingnya, terlihat adanya awan cirrostratus di beberapa bagian langit. Namun, ketika menghadapkan wajah ke arah Rimbo Panjang, terlihat lapisan awan putih halus yang lebih luas cakupannya. Seiring berjalannya waktu, awan itu seperti perlahan lahan mendekati Panam. Dan, memang benar, entah berkaitan langsung atau tidak, pada saat menjelang shalat Jumat ini, tidak ada lagi biru langit.
Mungkin, itu hanyalah sesuatu yang dapat dilihat di almamater mahasiswa Unri yang banyak berlalulalang akhir-akhir ini. Panam begiti putih, dan kadang-kadanh terlihat kelabu di beberapa titik. Awan stratocumulus mengambilalih kendali atas langit Panam. Dan, tidak lupa bahwa suhu terasa begitu panas dan sesak.
Lalu lintas di Panam pada pagi hari ini lebih lengang daripada kemarin-kemarin. Jalan Kubang Raya minin daripada kendaraan bertonase besar. Jalan Lintas Pekanbaru Bangkinang, sekitaran batas kota, tidak banyak kendaraan melintas. Jalan Manunggal, relatif sepi. Jalan H.R. Soebrantas, tersendat hanya karena beberapa kendaraan yang memutar di propoden.
Dari siang hingga sore, cuaca di Panam monoton, kalau boleh dikatakan begitu. Putih, mungkin sedikit biru menjadikannya estetik, selayaknya lukisan cat air tentang langit yang luas. Tapi, seiring berjalannya jam, putihnya semakin tebal, dan muncul awan kelabu yang semakin meluas. Dari bawah, laksana gelombang putih dan kelabu yang saling bergantian.
Dari siang hingga sore itu, khususnya di Jalan Taman Karya, suasana jalan perlahan berubah dari sepi menjadi ramai. Puncak keramaian di periode ini adalah sekitar pukul 16:00. Dalam hal ini, proyek drainase di beberapa ruas agaknya menjadi penyebab kepadatan kendaraan. Secara, mereka tidak bisa melaju kencang.
Lalu lintas di sekitaran Panam pada sore hari ini bervariasi. Jalan Budidaya cenderung ramai. Di Jalan Kubang Raya, dikarenakan adanya konvoi di kedua lajur, maka keadaannya sesak. Di Jalan Saudara, suasana sepi, namun itu bagus, sebagai penyegar setelah sesak di Kubang. Di Jalan Swakarya, suasana ramai seperti biasa. Di Jalan Manyar Sakti, keadaan cenderung sepi, namun bukan berarti kosong sepenuhnya, karena masih banyak mahasiswa yang berlalulalang.
Pada sore ini, kami sempat khawatir andaikata hujan turun. Pasalnya, mendung langit benar-benar kelabu. Meskipun tidak sampai hitam legam. Ternyata, kekhawatiran turunnya hujan lebat tidaklah terbukti.
Pada malam harinya, langit Panam masih berawan. Namun, uniknya bulan terlihat walau samar. Angin sesekali berhembus tipis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H