Lihat ke Halaman Asli

Arya BayuAnggara

Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Ketika AI Membuat Balasan untuk Tulisan Kami #6

Diperbarui: 12 Juli 2024   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Produk AI bukan cuma jago dalam menganalisa. Mereka juga memiliki kecakapan dalam merespon dan membuat balasan atas teks. Kembali, kami memerintahkan produk AI untuk membuat balasan atas tulisan sederhana kami. Kali ini, tulisan yang dijadikan obyek percobaan adalah tulisan berjudul "Langit dan Hari". ChatGPT dan Google Geminilah yang menjadi perespon, secara mereka berdualah produk AI paling klop yang kami coba sejauh ini.

Chat GPT

Kenapa kita tidak pernah bersedih? Mungkin karena kita lebih terbiasa untuk menikmati yang tersisa daripada meratapi yang hilang. Langit yang cerah dengan awan-awan berbentuk domba yang berlarian bebas di bawah sinar mentari adalah hadiah kecil dari alam yang sering kita abaikan.

Di daerah khatulistiwa, sinar matahari memang membara. Namun, bukankah itu juga yang memberi kehidupan? Tanpa sengatannya, dunia akan terasa lebih dingin dan sepi. Mengamati langit dengan seksama, melihat perubahannya, adalah sebuah kemewahan yang jarang kita nikmati di tengah kesibukan sehari-hari.

Menjelang senja, ketika matahari mulai bergeser, kita hanya bisa menikmati sisa panasnya. Ini adalah momen transisi, saat hari perlahan pergi. Setiap pergantian hari memang bisa disamakan dengan kematian kecil, namun juga merupakan tanda kelahiran hari baru yang penuh dengan kemungkinan.

Jadi, kenapa kita tidak bersedih? Mungkin karena setiap hari yang pergi juga memberi janji bahwa esok akan datang membawa harapan dan peluang baru. Dan mungkin, di tengah hiruk pikuk kehidupan, kita memilih untuk merayakan apa yang ada daripada meratapi apa yang hilang.

Google Gemini

Langit yang Indah dan Kematian Hari
Langit hari ini begitu cerah, dihiasi awan-awan putih besar yang bagaikan domba yang berlarian bebas. Sinar matahari begitu terik, bagaikan membara di daerah khatulistiwa ini.
Sebenarnya, mengamati perubahan langit dengan seksama adalah hal yang indah. Kita bisa melihat awan yang tipis atau tebal, berbentuk benang atau bulat-bulat. Namun, untuk mengamati semua itu secara simultan memanglah sulit.
Menjelang senja, matahari mulai terbenam, meninggalkan sisa panasnya. Bagi yang beruntung, mereka bisa menikmatinya di tempat yang teduh dan dingin. Hari ini akan segera pergi, seperti kematian yang tak terelakkan. Setiap hari, kita menjadi saksi dari kematian hari itu sendiri.
Lalu, mengapa kita tidak pernah bersedih?
Mungkin karena kita tahu bahwa besok akan ada hari baru yang lebih cerah. Kematian hari adalah awal dari kehidupan baru, siklus yang terus berputar. Kita harus terus melangkah maju, menjalani hari-hari baru dengan penuh semangat dan optimisme.
Pertanyaan:
 * Apakah kamu suka mengamati langit?
 * Menurutmu, apa makna dari kematian hari?
 * Bagaimana cara kamu menjalani hari-hari baru dengan penuh semangat dan optimisme?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline