Lihat ke Halaman Asli

Arya BayuAnggara

Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Hujan Malam Ini

Diperbarui: 5 Juli 2024   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saat tulisan ini ditulis, hujan lebat turun di Panam, atau mungkin di luas wilayah lebih, seperti Pekanbaru dan sekitarnya. 

Dari dalam rumah, suara hujan terdengar begitu deras. Dari dalam rumah, seakan-akan bisa dirasakan betapa lebatnya hujan kalau berdiri atau memaksakan diri melaju denga kendaraan di luar.

Kalau sudah hujan lebat begini, hal pertama yang merasuki kepala adalah selokan, parit, dan sejenisnya. Kenapa demikian? Tentu saja, banjir? Jangankan sampai ke sana, meluap saja dan menjadi genangan adalah salah satu kecemasan tersendiri. Apalagi, ini adalah malam hari. Akan sangat melelahkan kalau harh mengurusi air yang merembes ke wilayah rumah. Semoga saja tidak sampai demikian.

Pada malam ini, langit malam memang berawan, ataukah mendung? Awannya terlihat jelas bewarna putih. Tidak ada satu bintangpun yang bersinar. Apalagi bulan, lagipula ini sedang fase bulan apa?

Untuk angin sendiri, sejak maghrib tidak ada angin berhembus dengan kecepatan berarti. 

Namun, angin tiba-tiba berhembus kencang pada pukul 22:00. Ternyata, tidak perlu menunggu lama, sekitar 15 menit kemudian, hujan turun. Awalnya tidak lebat, namun intensitasnya bertambah seiring berjalannya durasi hujan.

Padahal, dari lagi hingga sore tadi, cuaca Panam praktis hanya cerah dengan beberapa awan. Memang begitu agaknya, karena ini adalah cuaca yang bisa berubah dengan cepat.

Saat ini, pukul 22:55, hujan seperti sudah berhenti. Karena berada di dalam rumah, bisa saja aslinya masih hujan. Namun, intensitasnya sudah sangat berkurang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline