Lihat ke Halaman Asli

Arya BayuAnggara

Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Selepas Hujan Deras I

Diperbarui: 6 Juli 2023   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tidak ada yang menduga bahwa akan turun hujan deras di Kota Pekanbaru pada malam Kamis ini. Jika ada yang tidak mengetahui, ini bertanggal 31 Agustus 2022. Sebuah malam penghujung bulan. Pada pagi, siang, hingga sore, keadaan Kota Pekanbaru cerah berawan. Panas, tapi masih terasa hawa dingin. Hanya saja, hingga sore itu, tidak ada bakat-bakat hujan akan turun di malam hari.

Cuman, itulah ketololan kami. Hanya dengan melihat bakat-bakat alam yang seringkali mengecoh. Lagian, ini Kota Pekanbaru, Sanak. Cuacanya aneh bin salabim. Pembaca boleh percaya atau tidak, tapi di Kota Pekanbaru ini, beda Rukun Tetangga (RT) bisa berbeda cuacanya. Paling kentara jika cuaca sedang turun hujan. Anda bisa berada di RT Anda dan hari masih sekedar mendung. Tapi, beberapa langkah ke RT tetangga, hujan sudah turun dengan lebat di sana. 

Hal ini menjadi suatu bahan candaan sendiri di tengah pergaulan kuliah dulu. Ada mahasiswa yang berdomisili di daerah Panam. Ada yang berdomisili jauh di daerah Rumbai. Seperti yang telah dijelaskan, jika di Panam cuacanya terik membara, di Rumbai malah mendung, atau hujan sekalian. Sehingga muncul sebuah ungkapan, bahwa Panam seperti Asia dan Rumbai seperti Eropa. Mahasiswa yang berdomisili di Rumbai itu sejatinya sedang berkuliah ke luar negeri. Benar, berkuliah ke negara Panam ini.

Begitu pula, jika sekilas kita menyaksikan cuaca cerah, jangan terkecoh duluan. Pastikan mengamati langit secara holistik. Itulah yang harus dilakukan kalau kita tidak punya remote langit. Jika masih terlihat awan menggantung, walau tidak beberapa, itu bisa menjadi peringatan dini bagi kita semua. Bisa jadi itu hanya umpan. Kawan-kawannya yang lain sedang bersembunyi. Sekilas Anda memalingkan wajah, tiba-tiba hujan bisa turun. Malahan lebat. Langit yang lima menit lalu cerah, tiba-tiba sudah dikepung oleh awan abu-abu yang entah datang darimana.

Satu hal lagi, jika Anda berada di Panam dan melihat langit Panam sedang cerah, sekali lagi jangan senang dulu. Ingat kalau Panam masih berbatasan dengan banyak negara asing. Bisa jadi biang hujan malah diimpor ke Panam. Seperti awan-awan kelabu yang berasal dari arah pusat kota, atau awan-awan kelabu tebal dari arah Rimbo Panjang. 

Ditulis di Pekanbaru pada 31 Agustus 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline