Artikel ini telah ditayangkan di website kecil-kecilan kami, Jurnal Harian
Alasannya sudah bisa ditebak, yaitu perihal baterai. Bukan kami sok tahu dan menebak-nebak sendiri. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, Hari Budianto.
Agar motor listrik bisa digunakan secara massal, maka diperlukan sarana tentang baterai yang mumpuni. Tentu saja, hal ini merujuk kepada penggunaan motor listrik untuk perjalanan jarak jauh. Sementara kita ketahui bersama, mengisi ulang baterai motor listrik yang kosong, alias nol persen, tidak secepat mengisi ulang tangki Bahan Bakar Minyak.
Dalam hal sepeda motor, diperlukan banyak stasiun pengisian ulang listrik, dan kios-kios swap baterai. Jika dilihat dari alternatif yang ada, jelas kios swap baterai lebih diunggulkan sebab proses pergantiannya yang lebih cepat dibandingkan sekedar mengecas biasa.
Namanya juga dalam proses konversi, keberadaan kios-kios ini masih minim. Begitu pula keberadaan stasiun pengisian ulang listrik. Belum lagi proses adaptasi para pengguna kendaraan bermotor yang sudah terbiasa dengan metode pengisian bensin yang cepat, kecuali antriannya.
Hal ini juga yang dipandang sebagai alasan keragu-raguan pasar terhadap motor listrik.
Meskipun motor listrik semakin dikenali dan diminati berkat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, tetapi kesadaran akan ketersediaan infrastruktur penunjang menjadikan minat tersebut belum dibarengi dengan keinginan untuk membeli.
Ditulis di Pekanbaru pada 20 September 2022
Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H