Lihat ke Halaman Asli

Arya BayuAnggara

Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Berpulangnya Professor Sir Azyumardi Azra

Diperbarui: 19 September 2022   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Artikel ini telah ditayangkan di website kecil-kecilan kami, Jurnal Harian

Indonesia berduka. Salah satu tokoh cendikiawannya telah kembali ke pangkuan Sang Khalik. Adalah Professor Sir Azyumardi Azra. 

Kami sendiri mengenal beliau karena satu gelarnya yang dirasa aneh didapatkan oleh orang Indonesia. Waktu itu, kami hanya rajin membaca-baca artikel di Wikipedia. Sebuah situs berbagi pengetahuan terbuka yang lazim dihinakan oleh para akademisi. Ternyata, Professor Sir Azyumardi Azra adalah orang Indonesia pertama yang mendapatkan gelar Commander of the Order of the British Empire (disingkat COB). Sebagai implikasi dari gelar itu, Professor Azyumardi Azra diperbolehkan untuk melekatkan gelar "Sir" di depan namanya. 

Sebagai seorang bocah yang baru mengenal dan memasuki era informasinya satu dekade silam, mengenal bahwa ada orang Indonesia bergelar Sir adalah suatu keajaiban. Biasanya, istilah Sir hanya melekat kepada orang-orang terhormat berjas yang sering dilihat di film-film, dan beraksen British yang terdengar asing namun sangat memikat hati.

Professor Sir Azyumardi Azra meninggal sebab terkena serangan jantung dalam penerbangan menuju Malaysia. Sejatinya, Professor Sir Azyumardi Azra akan mengikuti Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam. Dalam hal ini, Professor Sir Azyumardi Azra diundang oleh Angkatan Belia Islam Malaysia. Acara Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam tersebut diadakan di Selangor pada tanggal 17 September 2022 silam. 

Meninggalnya Professor Sir Azyumardi Azra merupakan luka mendalam bagi bangsa Indonesia. Secara khusus, kematian beliau juga melupakan duka bagi Umat Islam Indonesia secara khusus. Sebagai seorang cendikiawan muslim, beliau telah banyak memberikan pemikiran terhadap dinamika Umat Islam di Indonesia. 

Satu hal yang paling kami ingat, beliau selalu menjadi langganan pembicara di acara-acara televisi menjelang Ramadhan atau Lebaran. Beliau selalu memberikan keterangan dan penjelasan tentang banyak hal seputar Ramadhan dan Lebaran. Salah satunya, terkait perbedaan penentuan awal Ramadhan atau Lebaran, dan bagaimana Umat Islam Indonesia seharusnya menyikapi perbedaan tersebut. 

Semoga Beliau diterima di sisi-Nya dengan tenang dan penuh kedamaian.

Semoga kematian Professor Sir Azyumardi Azra bukan merupakan kemunduran bagi pergulatan cendikiawan muslim di Indonesia.

Semoga akan lebih banyak cendekiawan muslim lain yang akan muncul dan meneruskan kiprah pemikiran Beliau.

Ditulis di Pekanbaru pada 18 September 2022

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline